Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bappanas) berupaya untuk menjaga stok kebutuhan bahan pangan dalam negeri. Hal ini sebagai langkah antisipasi adanya el-Nino yang diperkirakan akan terjadi pada kwaltal ketiga tahun 2023.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, selain untuk menghadapi kemungkinan terjadinya fenomena el Nino pada kuartal ketiga tahun ini, juga untuk menjaga tren penurunan inflasi.

Arief menyatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan di sejumlah pasar, ketersediaan pangan cukup dan aman, sementara harga pangan relatif stabil dan sesuai dengan harga acuan penjualan yang telah ditetapkan oleh NFA.

”Mayoritas harga pangan tidak terpaut jauh dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh NFA,” kata Arief mengutip Bisnis.com, Sabtu (15/7/2023).

Menurutnya, sekitar 75 persen komoditas pangan strategis memiliki harga yang sesuai atau tidak terpaut jauh dengan HAP, yang menunjukkan bahwa stok dan keseimbangan harga masih terkendali.

Namun demikian, Arief menyebutkan beberapa komoditas yang masih memerlukan perhatian khusus, seperti minyak goreng Minyakita. Untuk menjaga stabilitas harga Minyakita, NFA telah meminta Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat untuk menambah stok dan pasokan Minyakita ke pasar di Jabar, terutama di Kota Bandung.

”Pemantauan terhadap stok dan harga pangan di pusat perdagangan akan terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kewaspadaan terhadap fenomena el Nino,” imbuhnya.

Ia juga telah menginstruksikan seluruh jajaran NFA dan dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk secara rutin memantau stok dan harga pangan di lapangan dengan detail.

Arief menegaskan, Bapanas bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan di sektor pangan, telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya untuk menghadapi situasi darurat saat terjadi el Nino.

Langkah-langkah tersebut meliputi integrasi data neraca pangan daerah dengan pusat, pemanfaatan dan pengembangan potensi pangan lokal, pendataan produsen pangan unggulan di wilayah masing-masing untuk menjaga rantai pasok pangan di daerah, penyediaan sarana dan fasilitas untuk memperpanjang masa simpan produk pangan, pelaksanaan program Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) secara rutin, serta penambahan periode penyaluran bantuan pangan.

Langkah-langkah antisipasi tersebut juga sejalan dengan upaya pengendalian inflasi secara nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi nasional pada bulan Juni 2023 mengalami penurunan signifikan, dengan angka inflasi tahun ke tahun sebesar 3,52 persen, dibandingkan dengan bulan Mei 2023 yang sebesar 4,00 persen. Penurunan tersebut sebagian disumbangkan oleh kelompok pangan, minuman, dan tembakau.

Komentar

Terpopuler