Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) oleh BRI hingga triwulan I sudah mencapai Rp 1.089 triliun. Jumlah ini setara dengan 83,25 persen dari total kredit yang disalurkan selama triwulan I 2024.

Wakil Direktur Utama Bank BRI, Catur Budi Harto mengatakan, total penyaluran kredit selama Januari hingga Maret 2024 mencapai Rp1.308,65 triliun, meningkat sebesar 10,89 persen year-on-year (yoy).

”Salah satu komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan terus mendorong penciptaan lapangan kerja, khususnya pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” ujar Catur dikutip dari Antara, Kamis (25/4/2024).

Dia menegaskan, UMKM memiliki peran signifikan dalam penciptaan lapangan kerja di Indonesia, menyumbang sekitar 97 persen serta mencapai 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Karena itu, pemberdayaan UMKM dianggap dapat memperkuat daya tahan perekonomian nasional.

Catur menunjukkan penyaluran kredit terhadap UMKM selama triwulan I 2024 meningkat sebesar 10,08 persen yoy. Selain itu, penyaluran kredit pada segmen mikro juga tumbuh 10,51 persen yoy menjadi Rp 622,61 triliun.

Sementara itu, penyaluran kredit di segmen konsumer naik 11,62 persen yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah meningkat 8,06 persen yoy menjadi Rp272,85 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp219,24 triliun.

”Peningkatan penyaluran kredit ganda tersebut berdampak pada pertumbuhan aset perseroan. Aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy,” tambah Catur.

Dia juga menekankan jika BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan baik, terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terkendali pada angka 3,11 persen.

Selain itu, rasio risiko kredit (loan at risk) juga mengalami perbaikan dari 16,39 persen di akhir triwulan I 2023 menjadi 12,7 persen di akhir triwulan I 2024.

”Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, rasio NPL sekitar 3 persen tersebut merupakan bukti bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko yang bijaksana,” tandas Catur.

Komentar

Terpopuler