Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (6/6/2024) dibuka menguat dua poin atau 0,01 persen. Bahkan hingga beberapa jam ke depan, rupiah dimungkinkan akan mengalami peningkatan.

Saat ini rupiah berada di posisi Rp16.285 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.287 per dolar AS.

analis Finex Brahmantya Himawan mengatakan, potensi peningkatan rupiah ini karena adanya kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024.

”Rupiah masih berpotensi menguat karena potensi penurunan suku bunga The Fed yang akan terjadi tahun ini akibat data-data Amerika akhir-akhir ini yang menggambarkan kelesuan ekonomi Amerika,” kata analis Finex Brahmantya Himawan dikutip dari Antara.

Menurutnya, terjadi penurunan 0,2 persen indeks harga PCE inti AS pada April 2024 lalu. Bahkan harga tersebut lebih rendah dari bulan lalu yaitu 0,3 persen pada Maret.

Hal tersebut menandai tingkat kenaikan terendah sejauh ini sejak awal 2024, yang berada di bawah ekspektasi pasar.

Sementara Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Selasa malam mengumumkan bahwa data pekerjaan JOLTS bulan April lebih rendah dari perkiraan.

Kemudian untuk jumlah lowongan pekerjaan terjadi penurunan sebanyak 296.000 pada April 2024.

”Hal ini menegaskan bahwa perekonomian AS sedang lesu dan dapat menyebabkan melemahnya dolar AS,” ujarnya.

Sedangkan pengaruh penguatan rupiah dari Dalam Negeri, pada April lalu Bank Indonesia (BI) tiba-tiba menaikkan suku bunga untuk mendukung maju penguatan rupiah. Pada saat yang sama juga mempertahankan suku bunga tetap stabil bulan lalu karena inflasi terkendali dan rupiah telah stabil.

Namun di tengah gejolak global, BI terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing serta menaikkan suku bunga bank sentral untuk mencegah arus keluar dana asing.

Karena berbagai kemugkinan itu, pihaknya memproyeksikan jika nilai tukar rupiah berpotensi menguat hingga Rp 15.900 per dolar AS.

Komentar

Terpopuler