Kamis, 20 November 2025

Murianews, JakartaKurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup merosot 87 poin. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan penghasilan per jam rata-rata di Amerika Serikat (AS).

Pada akhir perdagangan Senin (10/6/2024), kurs rupiah turun 87 poin atau 0,54 persen menjadi Rp16.283 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.196 per dolar AS.

”Data dari Biro Statistik AS menunjukkan kenaikan penghasilan per jam rata-rata sebesar 4,1 persen year on year. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4 persen dari angka 3,9 persen sebelumnya,” ungkap analis ICDX, Taufan Dimas Hareva dikutip dari Antara.

Taufan menjelaskan data tersebut mengindikasikan adanya inflasi upah yang dapat memicu inflasi inti dan inflasi umum yang lebih tinggi.

Hal ini berpotensi menyebabkan bank sentral Amerika Serikat untuk menunda pemangkasan suku bunganya.

Selain itu, kinerja rupiah yang melemah juga dipengaruhi oleh penguatan yang terjadi pada dolar AS pasca rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS.

Data tersebut, yang dirilis pekan lalu, menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS dengan penambahan 272 ribu pekerjaan pada Mei 2024, jauh melampaui ekspektasi.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin juga melemah ke level Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.218 per dolar AS.

Komentar

Terpopuler