Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (19/6/2024) dibuka menguat. Rupiah bahkan tembus hingga Rp 16.400 per Dolar AS.
Diprediksi, penguatan rupiah terhadap dollar ini akan berlangsung higgga penutupan perdagangan uang. Selain itu, kenaikan ini juga didukung dengan suku bunga yang terus naik.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, Bank Indonesia (BI) yang telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga BI Rate, akan bergantung pada hasil peninjauan. Bahkan hal ini juga akan menentukan gejolak pasar keuangan.
”Di tahapan awal, BI tidak akan serta-merta langsung menaikkan suku bunga acuan,” kata Yusuf dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Selanjutnya, untuk mengerek minat para investor asing, BI dimungkinkan akan memaksimalkan intrumen sekuritas rupiah BI (SRBI) atau Valuta Asing BI (SVBI).
”Yang tujuannya untuk kembali memperkuat nilai tukar rupiah dan menahan agar nilai tukar rupiah tidak terdepresiasi lebih dalam,” katanya.
Sementara Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan beberapa langkah agar rupiah tidak kembali terperosok. Menurutnya, BI perlu mengerek suku bunga acuannya.
Apabila dimungkinkan, BI juga bisa mengerek suku bunga acuan hingga 50 basis poin atau 0,5 persen.
”Tapi itu pun tidak cukup,” ujarnya.
Karena itu, untuk menjaga stabilitas rupiah, perlu adanya kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian Indonesia. hal ini penting, terutama untuk menyusun arah kebijakan fiscal pemerintah.
”Harus diimbangi desain anggaran yang lebih kredibel dan lebih disiplin,” ucapnya.



