Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Irfan Setiaputra menyatakan jika perusahaannya membuka kesempatan bagi pelamar kerja yang memiliki nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) di bawah 3,00.

Langkah ini berbeda dari kebanyakan perusahaan yang biasanya menetapkan syarat IPK di atas 3,00 bagi lulusan minimal S1.

Irfan menjelaskan, dalam rekrutmen management trainee (MT) Garuda Indonesia, perusahaan menetapkan syarat usia maksimal 28 tahun dan minimal pendidikan S1. Namun, tidak ada ketentuan ketat terkait IPK.

”Kita tidak mensyaratkan indeks prestasi harus di atas 3,00, karena yang di bawah 3,00 belum tentu bodoh. Seperti saya, IPK saya di bawah 3,00,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/7/2024).

Selain itu, Garuda Indonesia tidak memprioritaskan pelamar dari universitas tertentu dalam proses rekrutmen. Perusahaan juga berupaya menyeimbangkan latar belakang peserta management trainee antara mayoritas dan minoritas, termasuk menerima pelamar beragama Buddha dan dari wilayah Indonesia Timur.

”Kami mencoba menyeimbangkan. Jadi untuk mereka yang minoritas, kita dahulukan, misalnya agama Buddha atau peserta dari Indonesia Timur. Kami berusaha menyeimbangkan sebanyak mungkin, tidak harus selalu dari Jakarta,” tambahnya.

Dalam rekrutmen untuk awak kabin, Garuda Indonesia menetapkan syarat minimal pendidikan S1, berbeda dari sebelumnya yang bisa untuk lulusan SMA. Dari 800 pelamar yang mendaftar, hanya 60 orang yang diterima karena memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

”Cukup menarik, 800 mendaftar dari universitas-universitas terkemuka seperti UI, IPB, ITB, dan lainnya. Namun, baru 60 yang diterima karena beberapa belum memenuhi syarat,” tutup Irfan.

Komentar

Terpopuler