Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dibuka menguat pada perdagangan Kamis (11/7/2024).

Kurs rupiah naik 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.218 per dolar AS, dari sebelumnya sebesar Rp 16.241 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan terhadap dolar AS di tengah meningkatnya peluang penurunan suku bunga AS.

”Rupiah berpeluang meneruskan penguatannya hari ini terhadap dolar AS, setelah semalam Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS menyebutkan bahwa The Fed tidak akan menunggu inflasi mencapai 2 persen untuk memangkas suku bunga acuannya,” kata Ariston dikutip dari Antara.

Pelaku pasar juga melihat indikasi pemangkasan suku bunga dari pernyataan Powell yang menyebutkan risiko ekonomi bukan hanya inflasi, tetapi juga tingkat pengangguran AS yang meskipun masih di level rendah, namun terus meningkat.

”Jadi The Fed bisa memangkas suku bunga bila tingkat pengangguran semakin memburuk,” ujarnya.

Indeks saham Asia juga terlihat menghijau. Ini menandakan sentimen pasar terhadap aset berisiko cukup positif. Hal ini bisa membantu penguatan rupiah yang juga merupakan aset berisiko.

Ariston menuturkan potensi penguatan rupiah ke kisaran Rp 16.180 per dolar AS sampai dengan Rp 16.200 per dolar AS, dengan potensi resistensi di kisaran Rp 16.280 per dolar AS.

Komentar

Terpopuler