Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Jumat (14/3/2025) pagi di Jakarta. Rupiah tercatat naik 37 poin atau 0,23 persen ke level Rp 16.391 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.428 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah ini didorong oleh data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

”PPI AS pada Februari 2025 mengalami stagnasi di level 0,0 persen atau di bawah estimasi 0,3 persen, sementara PPI inti turun menjadi 0,1 persen,” ujar Josua dikutip dari Antara, Jumat (14/3/2025).

Penguatan rupiah juga melanjutkan tren positif dari hari sebelumnya, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif.

Perlambatan inflasi di AS menjadi faktor utama di balik sentimen ini. Inflasi AS pada Februari 2025 tercatat turun menjadi 2,8 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 3,0 persen yoy, sedangkan inflasi inti melambat ke 3,1 persen yoy dari 3,3 persen yoy.

Dengan kondisi ini, pelaku pasar semakin optimistis bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga, yang berpotensi melemahkan dolar AS secara global.

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350-Rp 16.475 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.

”Sentimen global masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah, terutama perkembangan kebijakan moneter The Fed dan data ekonomi AS ke depan,” katanya.

Komentar

Terpopuler