Menariknya, untuk memiliki kedai kopi kekinian, seseorang tidak harus menjadi barista profesional. Dengan modal yang tepat dan strategi jitu, impian membuka warung kopi yang menarik pelanggan dapat terwujud.
Penting untuk menyesuaikannya dengan kemampuan finansial dan skala bisnis yang diinginkan.
Beberapa kebutuhan utama yang wajib dipersiapkan meliputi mesin kopi (espresso/manual brew), grinder kopi, meja dan kursi, kulkas kecil, bahan baku (biji kopi, susu, gula), serta peralatan pendukung lainnya seperti timbangan, milk jug, silverware, dan blender.
Lokasi adalah salah satu faktor penentu kesuksesan. Jika target pasar adalah anak muda, carilah tempat dekat kampus, kantor, atau pusat nongkrong. Namun, lokasi ramai belum tentu menjamin laris.
Lakukan riset kecil-kecilan mengenai kebiasaan orang sekitar. Misalnya, warung kopi di area perumahan yang sepi di siang hari bisa tetap ramai jika menjadi spot favorit untuk work from cafe di malam hari.
Murianews, Jakarta – Bisnis warung kopi tetap menunjukkan pesona yang tak lekang oleh waktu, menjadi tempat nongkrong favorit bagi berbagai kalangan. Tren ini membuka peluang usaha menjanjikan bagi mereka yang ingin terjun ke dunia wirausaha.
Menariknya, untuk memiliki kedai kopi kekinian, seseorang tidak harus menjadi barista profesional. Dengan modal yang tepat dan strategi jitu, impian membuka warung kopi yang menarik pelanggan dapat terwujud.
Merangkum dari Metrotv.com, berikut adalah panduan lengkap memulai bisnis warung kopi kekinian:
1. Mulai dengan Modal yang Rasional
Modal awal membuka warung kopi bervariasi, berkisar antara Rp 18 juta hingga Rp 100 juta, tergantung konsep dan lokasi yang dipilih.
Penting untuk menyesuaikannya dengan kemampuan finansial dan skala bisnis yang diinginkan.
Beberapa kebutuhan utama yang wajib dipersiapkan meliputi mesin kopi (espresso/manual brew), grinder kopi, meja dan kursi, kulkas kecil, bahan baku (biji kopi, susu, gula), serta peralatan pendukung lainnya seperti timbangan, milk jug, silverware, dan blender.
Bagi yang ingin jalur cepat, opsi franchise kopi juga tersedia, meskipun membutuhkan dana ekstra di atas Rp 100 juta.
2. Tentukan Lokasi Strategis
Lokasi adalah salah satu faktor penentu kesuksesan. Jika target pasar adalah anak muda, carilah tempat dekat kampus, kantor, atau pusat nongkrong. Namun, lokasi ramai belum tentu menjamin laris.
Lakukan riset kecil-kecilan mengenai kebiasaan orang sekitar. Misalnya, warung kopi di area perumahan yang sepi di siang hari bisa tetap ramai jika menjadi spot favorit untuk work from cafe di malam hari.
Konsep ...
3. Konsep Warung Kopi yang Unik adalah Kunci
Untuk tampil beda, ciptakan konsep warung kopi yang menarik. Beberapa ide konsep yang bisa dipertimbangkan antara lain warung kopi dengan coworking space, warung kopi estetik untuk konten Instagram, warung kopi bergaya vintage/retro, atau warung kopi outdoor ala taman.
Yang terpenting, konsep harus selaras dengan target pelanggan. Tambahkan sentuhan personal agar pelanggan merasa lebih dekat dan betah.
4. Utamakan Kualitas Biji Kopi
Kualitas rasa kopi adalah nyawa dari kedai Anda. Jangan asal pilih biji kopi. Bekerjasamalah dengan roastery lokal atau petani kopi langsung untuk mendapatkan biji kopi berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dan karakteristik rasa yang unik.
Lakukan testing beberapa supplier sebelum memutuskan pilihan. Selain itu, sediakan juga menu non-kopi seperti teh, susu, atau minuman kekinian lain untuk memperluas segmen pelanggan.
5. Promosi di Awal Sangat Penting
Setelah warung kopi dibuka, promosi adalah segalanya, terutama di fase awal. Manfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menyebarkan informasi dan menciptakan engagement.
Tips promosi yang bisa dicoba antara lain mengadakan soft opening dengan diskon khusus, berkolaborasi dengan food vlogger, mengadakan giveaway, dan menawarkan promo bundling kopi dengan snack.
Pahami sistem bisnis...
6. Pahami Tantangan Bisnis Warung Kopi
Setiap bisnis pasti memiliki tantangannya. Beberapa tantangan umum yang mungkin dihadapi dalam bisnis warung kopi antara lain keramaian hanya di awal pembukaan, lokasi yang ramai tetapi tidak sesuai selera pasar, dan modal yang lumayan besar terutama jika menggunakan mesin espresso dan menyewa tempat.
Solusinya adalah menjadi adaptif dan kreatif. Dengarkan masukan pelanggan, ubah strategi promosi, dan buat menu baru secara berkala.
7. Potensi Keuntungan yang Menjanjikan
Jika dikelola dengan baik, warung kopi dapat memberikan keuntungan harian yang stabil. Dalam satu tahun, margin keuntungan bisa mencapai 20 persen hingga 40 persen dari total omzet, tergantung pada efisiensi biaya dan strategi pemasaran.
Dengan asumsi pengeluaran awal Rp 35 juta dan omzet bulanan Rp 15-20 juta, pebisnis berpotensi balik modal dalam waktu 6-12 bulan.