Cerita Perempuan Jepara, Sukses Dirikan Usaha Hampers

Murianews, Jepara – Eti Yuniati kebanjiran order hampers paket lebaran. Kegigihannya merintis usaha sejak dari nol besar, bisa menjadi inspirasi muslim di Jepara.

Perempuan berusia 42 tahun itu sudah mulai usaha hampersnya sejak tahun 2021. Sebelumnya, ia sekadar menjual kue. Setelah melihat peluang pasar, akhirnya dia mengemas kue-kuenya menjadi hampers.

“Awalnya memang hobi biki kue dari muda. Kemudian keterusan jadi usaha,” ucap Eti.

Semula, idenya muncul setelah dia melihat-lihat hampers-hampers di media sosial dan situs penyedia gambar. Karena keuletannya, Eti berhasil membuat bebagai jenis hampers yang cantik dan menarik.

“Kemudian bikin yang simpel dan menarik, dan tidak terlalu ribet di penataan,” kata dia.

Eti menjual berbagai jenis hampers. Mulai dari kue basah, kue kering, makanan basah hingga keramik. Namun khusus lebaran, terutama lebaran tahun ini, kue kering menjadi pilihan paling banyak pembeli.

“Alhamdulillah dua tahun ini pesanan meningkat. Di luar ekspektasi,” kata Eti, Selasa (2/4/2024).

Dibanding hari-hari biasa, momen jelang lebaran kali ini omset penjualannya meningkat sekitar 50 persen. Selama ramadan ini, omsetnya di atas Rp 100 juta. Sedangkan di hari-hari biasa sekira Rp 30 juta.

Hampir semua kalangan tertarik dengan hampers buatan Eti. Namun kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke atas. Bahkan, sebulan sebelum ramadan, sudah banyak orang yang memesan hampersnya.

Hampers karya tangan Eti terlihat cukup mewah. Jajanan-jajanan dikemas dengan berbagai wadah dan dihias dengan beragam pernak pernik yang membuat hampers menjadi cantik.

Eti menyebutkan, harga hampers buatannya berbeda-beda. Harganya mulai dari Rp 150 ribu.
Harga hampers bergantung pada isiannya. Ada tiga jenis paket yang menjadi pilihan. Yakni paket Nafie Rp 150 ribu, paket Najah Rp 150-Rp 195 ribu dan paket barokah di atas Rp 200 ribu per paket.

Kini, Eti mulai melayani isian hampers berdasarkan pesanan pelanggan. Seperti hampers isi keramik yang harganya disesuaikan dengan jenis keramik.

“Kalau keramik, harganya tergantung yang dipesan,” sebut dia.

Editor: Budi Santoso