Murianews, Pati – Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan 290 UMKM di Kabupaten Pati, Jawa Tengah segera mengantongi sertifikat halal. Saat ini baru ada sekitar 2.500 UMKM di Pati yang telah tersertifikasi halal.

Untuk mendorong target sertifikat halal UMKM itu, digelar pelatihan dan sosialisasi self declare sertifikasi halal gratis di Kantor Kemenag Pati. Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan fasilitasi sertifikasi halal gratis di Kabupaten Pati. 

”Saat ini, kami (Kemenag Pati) 2023 ditarget 290 ribu. Sementara saat ini Pati baru 2.500-an UMKM. Oleh karenanya kami ingin target tercapai. Hari ini banyak yang mau mendaftar tapi secara formal kami undang 22 pelaku usaha,” ujar Plt Kepala Kemenag Pati Ahmad Syaikhu, Sabtu (22/7/2023). 

Ia menjelaskan self declare merupakan pernyataan status halal produk UMKM oleh pelaku usaha secara mandiri. Self declare diajukan melalui SIHALAL, aplikasi layanan sertifikasi halal berbasis web yang dikembangkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Diharapkan para pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini nantinya menularkannya materi sosialisasi kepada pelaku UMKM lainnya. Sehingga kedepannya semakin banyak produk UMKM di Pati yang mengantongi sertifikat halal.

Sementara Muhammad Zubaidi, pemilik usaha madu murni Gisya yang mengikuti sosialisasi tersebut mengaku antusias dengan materi yang disampaikan oleh Kemenag Dinkop UMKM dan BPJPH. 

Warga Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu ini mengaku lebih paham tentang pentingnya sertifikat halal dan marketing kemasan produk.

Dengan adanya stiker dan sertifikat halal ia mengharapkan mampu lebih menyakinkan konsumen dan membuat produknya lebih laris manis.

”Dengan sertifikat halal ini biar dagangannya tambah laris dan legal. Dengan adanya itu konsumen tambah yakin. Soalnya Kami memasarkan madu di seluruh Indonesia dari Jawa Sumatra dan Bali,” ujar Zubaidi.

Editor: Ali Muntoha