Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Produsen olahan labu di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Nur Hayati bahagia karena mendapat hibah mesin pengering labu. Dengan mesin itu, produksi tepung labu di tempatnya menjadi dua kali lipat.

Nur Hayati merupakan owner Elbina. Dia membuat beragam kue menggunakan tepung labu di tokonya yang berada di RT 03, RW 03, Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Nur Hayati mendapatkan mesin tersebut dari hibah seorang dosen Prodi Teknik Industri M Riza Radyanto dari Unisbank Semarang.

Dosen tersebut memperoleh dana hibah untuk pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat tahun 2023.  

M Riza Radyanto juga dibantu oleh dosen lainnya. Yakni Endang Tjahjaningsih dan Dewi Handayani.

”Pertimbangan Pak Reza memilih menghibahkan mesin pengering tersebut ke saya karena melihat perkembangan usaha labu saya semakin baik. Selain itu usaha saya juga memberikan manfaat bagi petani labu,” katanya, Jumat (27/10/2023).

Nur menjelaskan, mesin pengering tepung itu memanfaatkan sinar ultraviolet. Kemudian, suhu di dalam ruangan mesin pengering bisa mencapai 60 derajat celsius. Mesin tersebut mulai dioperasikan pada Sabtu (21/10/2023).

”Sehari saat ini bisa produksi enam kilogram tepung labu. Kalau sebelumnya hanya 3 kilogram saja per harinya karena bergantung dengan sinar matahari,” sambungnya.

Dia menjelaskan, saat mengandalkan sinar matahari, proses pengeringan sampai benar-benar mengering bisa mencapai tiga hingga empat hari. Namun, dengan adanya bantuan mesin dapat kering dalam dua hari.

Terkait suplai labu di tempatnya tidak pernah mengalami masalah. Sebab, per tiga hari dirinya mendapatkan suplai labu dari petani sebanyak 3 kuintal.

”Sejauh ini kendala saya hanya di produksi tepung labunya. Karena menunggu labunya kering dulu mengandalkan bantuan sinar matahari,” terangnya.

Dirinya berharap kehadiran mesin pengering labu tersebut dapat membantu produksi tebung lebih banyak. Terlebih kebutuhan tepung labu di tempatnya mencapai 25 kilogram per bulan.

”Permintaan tepung labu terus berdatangan dari luar Kabupaten Kudus. Kalau di rata-rata sebulan pesanan tepung ada 25 kilogram,” ungkapnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar