Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Inisiatif Bank BRI dengan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS mendapat sambutan hangat dari para pelaku usaha di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Terlebih QRIS memudahkan transaksi pembayaran bagi pelanggan, yakni cukup dengan melakukan pemindaian kode batang (barcode).

Rina Rahayu Sutanti, pemilik wisata Lenk Dopang Kudus, telah memanfaatkan QRIS BRI sejak Agustus 2022. Dia menyatakan keberadaan QRIS telah sangat membantu operasional bisnisnya.

”Lebih memudahkan karena terkadang ada pengunjung yang tidak membawa uang tunai. Dengan adanya QRIS, cukup melakukan pemindaian barcode saja,” ungkap Rina, Rabu (13/3/2024).

Transaksi menggunakan QRIS di tempatnya mencapai kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu per hari. Menurut Rina, angka tersebut sudah cukup menggembirakan.

”Yang paling sering menggunakan QRIS adalah remaja. Mereka lebih suka karena lebih mudah, cukup dengan pemindaian barcode, maka transaksi selesai,” tambahnya.

Dia juga menyoroti kemudahan dalam melakukan transaksi dengan QRIS BRI, di mana segala nominal pembayaran dapat dilakukan. Rina berharap QRIS BRI akan tetap ada dan digunakan oleh semua pihak ke depannya.

Pujiharto, Humas Wisata Pijar Park, turut memberikan kesaksian serupa. Tempat wisata tersebut telah menggunakan QRIS sejak satu tahun terakhir.

”Kami sudah menerapkan pembayaran non-tunai di Pijar Park. QRIS digunakan di restoran, resor, dan stan UMKM di sini,” katanya.

Menurutnya, QRIS sangat membantu baik bagi penjual maupun pembeli di Pijar Park. Mayoritas pengguna QRIS di sana adalah generasi milenial.

”Keberadaan QRIS BRI memudahkan kami sebagai pelaku wisata. Kami tidak perlu mencari uang kembalian, sehingga pembayaran menjadi lebih lancar,” tambahnya.

Sementara Iman Indrawan, Pimpinan Cabang BRI Kudus mengatakan, jumlah pengguna QRIS di Kabupaten Kudus telah mencapai 9.139 pengguna. Dia mencatat peningkatan jumlah pengguna QRIS dari waktu ke waktu.

”QRIS semakin banyak digunakan. Ini merupakan fasilitas dari BRI untuk nasabah kami agar transaksi menjadi lebih mudah,” jelasnya.

Menurutnya mayoritas pengguna QRIS adalah pelaku usaha muda yang akrab dengan teknologi, termasuk pelaku usaha di bidang kopi.

Nor Hadi, seorang Dosen Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, memberikan pandangan positif terhadap QRIS. Baginya, QRIS adalah metode pembayaran yang praktis karena tidak memerlukan uang tunai.

”Inisiatif yang diambil oleh Bank BRI dan pemerintah merupakan langkah yang bagus. Terutama di saat penggunaan uang tunai mulai berkurang,” ungkapnya.

Nor juga menyoroti keamanan penggunaan QRIS yang dapat menghindari pemalsuan uang dan kejahatan lainnya. Penggunaan QRIS dinilai baik dan layak untuk dipertahankan. Terlebih, saat ini zakat dan sedekah juga dapat dilakukan melalui QRIS.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler