Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kembali terjungkal pada perdagangan hari ini. Kurs rupiah menyentuh hampir Rp 16 ribu per dolar atau tepatnya Rp 15.933.

Data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan 61,00 poin (0,38 persen). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun angkat suara.

Dikutip dari Kumparan, Sri Mulyani mengatakan, kondisi ini tidak hanya terjadi terhadap rupiah saja. Penguatan dolar AS terjadi di hampir seluruh negara berkembang.

Penyebabnya adalah kenaikan suku bunga di AS hingga pelemahan ekonomi China, sehingga menyebabkan aliran modal asing kembali ke AS.

”Kita tahu bahwa dinamikanya sangat tinggi saat ini, dengan pergerakan dolar yang makin menguat, kenaikan suku bunga yang sangat tinggi di Amerika Serikat, Eropa, dan pelemahan dari ekonomi RRT semuanya memberikan imbas yang harus kita antisipasi,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/10/2023).

Sri Mulyani mengatakan, untuk mencegah pelemahan rupiah terus berlanjut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia.

”Kita menggunakan dari mulai instrumen di market maupun dari sisi komunikasi kebijakan yang akan terus kita lakukan bersama antara BI dan Kemenkeu. ini akan nanti akan masih di follow up," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan terus memantau stabilitas di sektor keuangan, perbankan, pasar modal, hingga lembaga keuangan bukan bank, termasuk pergerakan modal asing atau capital flow di instrumen Surat Berharga Nasional (SBN) maupun saham.

”Mereka (The Fed) memberikan sinyal atau dibaca oleh market bahwa higher for longer akan terjadi dan ini yang menyebabkan banyak terjadinya capital flowing back ke AS, menyebabkan dolar indeks menguat di 106, Pak Gubernur (Gubernur BI Perry Warjiyo) mengatakan sebelumnya di 93. Berarti dolar menguat secara global," pungkasnya.

 

Komentar

Terpopuler