Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat adanya fenomena stuck pada perkembangan investasi di Kudus.

Dalam kurun beberapa waktu terakhir, hanya ada beberapa investasi baru yang masuk. Sementara selebihnya, adalah pengembangan dari para industri yang sudah ada sebelumnya.

Adapun alasnnya, adalah karena terbatasnya lahan untuk investasi baru di Kudus. Selain itu, rencana detail tata ruang (RDTR) yang kini dibahas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus masih belum juga selesai.

Kepala Dinas DPMPTSP Kudus Harso Widodo mengungkapkan, di situasi sekarang, adanya perusahaan yang melakukan pengembangan investasinya di Kudus sudah termasuk hal yang bagus.

”Lahan di Kudus ini yang digunakan untuk usaha, saat ini tinggal beberapa hektare saja, jadi mungkin akan sulit menggaet investasi-investasi besar baru untuk masuk ke Kudus,” katanya Rabu (22/11/2023).

Pemkab, sambung dia, beberapa waktu lalu juga menemukan kesulitan untuk menyediakan lahan untuk investor tas asal luar negeri. Di mana mereka menginginkan ada lahan kosong kurang lebih 15 hektare di wilayah Kecamatan Kaliwungu.

”Mereka bahkan sudah dua kali nembung ke kami. Kudus ada sebenarnya, namun di Terban, Jekulo. Sedangkan keinginan mereka di dekat Mayong (Jepara),” tuturnya.

Meski demikian, sambung Harso, saat ini Kabupaten Kudus telah berhasil menerima realisasi sebesar Rp 1,6 triliun dari target yang dibebankan pemerintah pusat sebesar Rp 900 miliar.

”Bagusnya adalah di situ, kami sudah berhasil mencapai target yang dibebankan sekalipun dengan keterbatasan lahan investasi,” pungkasnya.

Komentar

Terpopuler