Mendag, Warung Tradisional Tetap Jadi Kekuatan Ekonomi Rakyat
Cholis Anwar
Kamis, 13 Juli 2023 06:09:00
Murianews, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa toko atau warung tradisional, sebagai salah satu bentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetap menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang paling nyata. bahkan keberadaannya memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan ekonomi nasional.
Berdasarkan data dari Eruromonitor pada tahun 2021, dari total 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, sebanyak 3,57 juta di antaranya berbentuk toko atau warung tradisional.
Dalam rangka memperkuat sektor UMKM, Kementerian Perdagangan terus mendorong kemitraan antara grosir modern dengan toko atau warung tradisional.
”Upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Kemendag untuk meningkatkan daya saing toko atau warung tradisional antara lain melalui penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan,” ujar Zulkifli mengutip Antaranews.com, Selasa (11/7/2023).
Menurut Zulkifli, melalui kemitraan dengan grosir modern, toko atau warung tradisional akan mendapatkan banyak keuntungan.
Beberapa keuntungan tersebut meliputi jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran tagihan.
Sementara itu, sektor UMKM memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebanyak 65,46 juta UMKM di Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Hingga saat ini, sektor UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Mengingat potensi besar UMKM di dalam negeri, Kementerian Perdagangan mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar, yaitu UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan memiliki kemauan untuk berkembang; lokapasar (marketplace) yang bersinergi dengan UMKM; ritel dan pemasok modern yang berperan dalam memberikan akses kemitraan; serta lembaga pembiayaan atau perbankan.
Lebih lanjut, pada tahun 2023, Kemendag akan tetap berkomitmen untuk mendorong pelaku usaha di berbagai wilayah melalui program-program seperti pemberdayaan toko atau warung tradisional, digitalisasi UMKM, dan promosi produk UMKM di pasar ekspor.
Selain itu, Kemendag juga akan melakukan penjajakan bisnis (business matching), pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang ekspor, pelatihan pembentukan fasilitator edukasi perdagangan melalui sistem elektronik, serta program pendampingan ekspor.



