Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa fenomena penipuan berkedok investasi masih marak terjadi di tengah masyarakat. Modusnya pun beragam, mulai dari jaminan keuangan hingga keuntungan berlimpah yang didapatkan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi mengatakan, penipuan berkedok investasi khususnya sering disertai dengan tawaran imbal hasil yang sangat besar dan tidak masuk akal.

”Salah satu faktor yang menyebabkan penipuan berkedok investasi masih banyak terjadi adalah ’The Casino Mentality’ yang menjamur di kalangan masyarakat,” katanya mengutip Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Menurutnya, mentalitas ini mencerminkan paradigma ingin cepat kaya dengan cara mudah dan dalam waktu singkat tanpa melibatkan kerja keras. Kebutuhan untuk meraih keuntungan besar dalam waktu yang cepat sering kali mengalahkan kecurigaan terhadap penipuan.

”Sikap The Casino Mentality ini membuat masyarakat kurang waspada terhadap risiko yang mungkin dihadapi dalam investasi,” kata Frederica.

Selain itu, OJK juga menemukan fenomena Fear Of Missing Out (FOMO) di kalangan anak muda. Fenomena ini mendorong seseorang untuk mengikuti tren terkini agar tidak tertinggal dari zaman. Namun, sikap ini bisa menjadi riskan terutama ketika ada tawaran investasi yang tidak diverifikasi terlebih dahulu mengenai kebenaran dan legalitasnya.

OJK juga mencatat beberapa modus penipuan yang belakangan marak ditemukan di masyarakat. Salah satunya adalah koperasi simpan pinjam yang melakukan aktivitas di luar ketentuan yang berlaku.

”Penipuan dengan modus investasi ilegal seperti robot trading ilegal, skema ponzi, investasi forex ilegal, dan gadai ilegal juga semakin mengkhawatirkan,” tegasnya.

Tak hanya itu, OJK juga menyoroti modus penipuan lainnya, seperti sniffing dengan file APK melalui undangan pernikahan, kurir paket, dan tagihan listrik. Berbagai modus penipuan yang semakin beragam ini menjadi ancaman bagi masyarakat yang belum waspada.

Komentar

Terpopuler