Murianews, Jakarta – Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan di pasar spot pada Rabu (4/10/2023).
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.625 per dollar AS, mengalami penurunan sebanyak 45 poin atau sekitar 0,29 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 15.580 per dollar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi sebagai akibat dari sentimen kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang masih terus meningkat.
Kenaikan imbal hasil tersebut mengindikasikan bahwa ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga tinggi AS masih mempengaruhi penguatan dollar AS terhadap nilai tukar mata uang lainnya.
”Rupiah masih memiliki potensi untuk melemah terhadap dollar AS, dengan perkiraan kisaran nilai tukar antara Rp 15.630 hingga Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.550 per dollar AS,” ungkapnya mengutip Kompas.com, Rabu (4/10/2023).
Mengacu pada kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah pada hari Selasa (3/10/2023) berada pada level Rp 15.600 per dollar AS, mengalami pelemahan dibandingkan dengan nilai tukar pada hari Senin (2/10/2023) sebesar Rp 15.519 per dollar AS.
Di beberapa bank besar di Indonesia, seperti CIMB Niaga, kurs jual ditempatkan pada Rp 15.647 per dollar AS, sementara kurs beli adalah Rp 15.625 per dollar AS.
Di Bank BRI kurs jual ditetapkan Rp 15.650 sementara harga beli sebesar Rp 15.630. Bank Mandiri ditetapkan kurs jual sebesar Rp 15.620, sementara harga beli Rp 15.600. di Bank BNI harga jual ditetapkan sebesar Rp 15.649, sementara harga beli sebesar Rp 15.629. di Bank BCA harga jual ditetapkan Rp 15.651, sementara harga beli sebesar Rp 15.631.



