Murianews, Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen dalam mendorong transformasi layanan kebanksentralan yang akan mendukung stabilitas ekonomi di dalam negeri.
Transformasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk perizinan terpadu, penyelesaian transaksi pemerintah, dan penyelesaian transaksi tresuri.
Pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo yang menganggap peran BI sangat esensial dalam menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, stabilitas ini menjadi landasan yang kuat bagi iklim usaha yang kondusif, yang pada gilirannya akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, otoritas terkait, dan industri dalam mendukung layanan kebanksentralan yang didigitalisasi. Ini menjadi salah satu fokus utama dalam upaya BI untuk meningkatkan layanan tersebut.
”Sinergi dan kolaborasi antara bank sentral, pemerintah, otoritas kebijakan, dan sektor industri dibutuhkan untuk meningkatkan layanan kebanksentralan dan mendorong penerapan inovasi teknologi sangat dibutuhkan dalam menghadapi kemajuan ekonomi digital saat ini,” katanya mengutip Bi.go.id, Kamis (5/10/2023).
Perry juga menjelaskan bahwa transformasi layanan kebanksentralan saat ini telah direalisasikan melalui penguatan implementasi kebijakan BI dan penyederhanaan integrasi layanan perizinan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi dunia usaha dengan tetap mengedepankan aspek good governance dan mitigasi risiko.
Selain itu, dalam rangka mendukung digitalisasi layanan kebanksentralan, BI meluncurkan fitur monitoring dan tracking proses perizinan dalam aplikasi e-Licensing dan logo e-Licensing.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan transparansi dalam layanan perizinan BI. Inovasi ini merupakan bagian dari upaya BI untuk menyempurnakan pelayanan perizinan, yang diharapkan menjadi lebih profesional, akuntabel, simpel, transparan, dan informatif (PASTI).



