Kebijakan perang dagang yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menciptakan ketidakpastian di pasar global.
Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari aset yang aman, seperti emas, yang nilainya cenderung meningkat dalam situasi ketidakstabilan.
Murianews, Jakarta – Harga emas terus mengalami lonjakan sepanjang tahun ini. bahkan harga emas cenderung meroket, alih-alih mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta dibanderol Rp 1.792.000 per gram, atau naik Rp 16.000.
Harga emas tersebut mencatat rekor baru dalam sejarah perdagangan emas di Indonesia. bahkan hari ini merupakan harga yang paling tinggi.
Sepanjang bulan Maret 2025, harga emas telah mencetak rekor sebanyak sembilan kali, dan menembus level US$ 3.000 sejak pertengahan bulan.
Melansir dari CNBC Indonesia, terus meroketnya harga emas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut faktor yang paling dominan:
1. Perang Tarif Trump
Kebijakan perang dagang yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menciptakan ketidakpastian di pasar global.
Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari aset yang aman, seperti emas, yang nilainya cenderung meningkat dalam situasi ketidakstabilan.
Ancaman Resesi...
2. Ketidakpastian Ekonomi dan Ancaman Resesi
Ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan, memicu kekhawatiran akan resesi.
Survei menunjukkan bahwa sebagian besar eksekutif memperkirakan resesi AS akan terjadi pada paruh kedua tahun 2025.
Ketidakpastian ekonomi meningkatkan permintaan akan emas sebagai aset lindung nilai.
3. Ketegangan Geopolitik
Konflik dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, seperti konflik Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, meningkatkan ketidakpastian global.
Ketidakstabilan ini mendorong investor untuk berinvestasi dalam emas sebagai aset yang aman.
4. Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan oleh bank sentral, khususnya Federal Reserve (The Fed) AS, membuat emas menjadi lebih menarik dibandingkan aset berbunga.
Proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun 2025 juga mendukung kenaikan harga emas.