Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan tipis pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (15/4/2025).

Data menunjukkan rupiah menguat sebesar 6 poin atau 0,03 persen, bergerak ke level Rp 16.781 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.787 per dolar AS.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan cenderung berkonsolidasi pada hari ini.

”Peluang pelemahan terbuka hingga Rp 16.800, dengan potensi penguatan ke arah Rp 16.720, hari ini,” ungkap Ariston dikutip dari Antara.

Ariston menilai, penguatan rupiah pada perdagangan Senin (14/4/2025) terbatas dan tidak mencapai 50 basis poin (bps).

Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa rupiah masih rentan terhadap tekanan dari dolar AS. Padahal, indeks dolar AS sendiri mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga menembus di bawah level 100, yang terakhir kali terjadi sejak Juli 2023.

Selain tekanan eksternal dari penguatan terbatas dolar AS, sentimen negatif juga diperkirakan berasal dari faktor internal perekonomian Indonesia.

Pasar mungkin menilai kondisi ekonomi dalam negeri saat ini belum cukup kuat untuk memberikan dorongan signifikan terhadap penguatan kurs rupiah.

Respon positif...

Di sisi lain, pasar masih memberikan respons positif terhadap potensi relaksasi kebijakan tarif oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Kebijakan tersebut mencakup pengecualian produk-produk elektronik China dari tarif sebesar 145 persen, serta penangguhan kebijakan tarif di atas batas dasar 10 persen selama 90 hari kepada 75 negara.

”Sebagian indeks saham Asia terlihat positif pagi ini,” kata Ariston.

Komentar

Terpopuler