Selasa, 13 Mei 2025

Murianews, JakartaNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan tipis pada pembukaan perdagangan Kamis (17/4/2025) pagi di Jakarta.

Rupiah tercatat menguat sebesar 14 poin atau 0,08 persen ke level Rp 16.823 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp 16.837 per dolar AS.

Kendati demikian, analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi tren penguatan rupiah ini tidak akan bertahan lama.

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan kembali melemah. Sentimen negatif ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap posisi fiskal pemerintah Indonesia serta data-data ekonomi yang dinilai masih menunjukkan kelemahan.

”Investor masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah, data-data ekonomi yang masih lemah,” ujar Lukman dikutip dari Antara.

Kekhawatiran pasar ini dipicu oleh pengumuman pemerintah terkait Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang mencatatkan defisit sebesar Rp 104,2 triliun pada Maret 2025.

Meskipun angka defisit ini masih jauh di bawah target yang ditetapkan sebesar 2,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 616,2 triliun, namun perbandingan dengan kinerja APBN tahun sebelumnya menimbulkan perhatian.

Pada Maret 2024, kas negara masih mencatatkan surplus sebesar Rp 8,07 triliun atau 0,04 persen terhadap PDB, dengan desain defisit APBN 2024 yang juga lebih rendah, yaitu Rp 522,83 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB.

Tarif royalti...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler