Bank BUMN ini berencana menggerakkan jaringan agen BRILink serta menyediakan modal kerja, guna memperkuat ekonomi di tingkat desa.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi mengatakan, saat ini BRI memiliki 1,2 juta agen BRILink di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, BRI akan mengalokasikan 80.000 agen untuk mendukung Kopdes Merah Putih.
”Kebetulan BRI memang memiliki agen BRILink yang cukup banyak, 1,2 juta. Nah, kami akan wakafkan itu ya 80.000 (untuk Kopdes Merah Putih), dan memang sudah ada tinggal digeser lokasinya saja,” kata Hery dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Hery menambahkan, pihaknya telah mengklasifikasikan koperasi berdasarkan ukurannya untuk mengidentifikasi kebutuhan modal kerja yang berbeda-beda.
Koperasi kecil yang fokus pada produk sembako, elpiji, dan bahan makanan pokok, diperkirakan membutuhkan modal kerja sekitar Rp 250 juta.
Koperasi tingkat menengah diproyeksikan membutuhkan modal kerja sekitar Rp 300-350 juta. Sementara itu, koperasi besar diperkirakan membutuhkan modal kerja hingga Rp 500 juta.
Murianews, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyatakan kesiapannya untuk mendukung inisiatif usaha Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih.
Bank BUMN ini berencana menggerakkan jaringan agen BRILink serta menyediakan modal kerja, guna memperkuat ekonomi di tingkat desa.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi mengatakan, saat ini BRI memiliki 1,2 juta agen BRILink di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, BRI akan mengalokasikan 80.000 agen untuk mendukung Kopdes Merah Putih.
”Kebetulan BRI memang memiliki agen BRILink yang cukup banyak, 1,2 juta. Nah, kami akan wakafkan itu ya 80.000 (untuk Kopdes Merah Putih), dan memang sudah ada tinggal digeser lokasinya saja,” kata Hery dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Hery menambahkan, pihaknya telah mengklasifikasikan koperasi berdasarkan ukurannya untuk mengidentifikasi kebutuhan modal kerja yang berbeda-beda.
Koperasi kecil yang fokus pada produk sembako, elpiji, dan bahan makanan pokok, diperkirakan membutuhkan modal kerja sekitar Rp 250 juta.
Koperasi tingkat menengah diproyeksikan membutuhkan modal kerja sekitar Rp 300-350 juta. Sementara itu, koperasi besar diperkirakan membutuhkan modal kerja hingga Rp 500 juta.
Pemetaan omzet...
Untuk memastikan keamanan dana, lanjut Hery, pembayaran modal kerja akan langsung disalurkan kepada pemasok atau distributor, bukan ke koperasi.
”Bank akan kasih itu dan pembayaran segala macam itu akan dibayar langsung ke yang supply, distributornya. Tidak kita berikan ke koperasi, jadi aman,” imbuhnya.
BRI memperkirakan potensi omzet harian yang dapat dicapai oleh koperasi-koperasi ini. Koperasi kecil diproyeksikan bisa meraih omzet hingga Rp 20-25 juta per hari, koperasi menengah mencapai Rp 40-45 juta, dan koperasi besar bahkan bisa mencapai Rp 65-70 juta per hari.
Dengan potensi ini, Hery optimis tidak akan ada isu terkait pengembalian dana bank.
”Tidak ada isu pengembalian dana bank itu tidak ada isu,” ucapnya.
