Menurut Nor Hadi, Dosen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, Jawa Tengah, fenomena ini adalah strategi bisnis yang wajar untuk membangun citra merek dan meningkatkan penjualan.
Dengan strategi ini, perusahaan tetap mendapatkan keuntungan sambil mengurangi beban penyimpanan barang.
”Perusahaan sudah memperhitungkan diskon ini secara matang, sehingga meskipun harga terlihat lebih rendah, mereka tidak mengalami kerugian," tambahnya.
Selain itu, kolaborasi antara merek dan pusat perbelanjaan juga menjadi faktor penting dalam menarik perhatian konsumen.
Diskon yang ditawarkan pada akhir tahun sering kali bertepatan dengan momen liburan, sehingga menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat.
Murianews, Kudus – Diskon besar-besaran dari berbagai merek produk di pusat perbelanjaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi fenomena rutin yang disambut antusias oleh masyarakat.
Menurut Nor Hadi, Dosen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, Jawa Tengah, fenomena ini adalah strategi bisnis yang wajar untuk membangun citra merek dan meningkatkan penjualan.
”Diskon ini menciptakan kesan bahwa perusahaan berpihak kepada mereka. Ini adalah bagian dari upaya membangun brand image yang sering dilakukan pada momen-momen tertentu, seperti liburan akhir tahun, Idulfitri, atau libur panjang lainnya,” ujar Nor Hadi, Kamis (12/12/2024).
Nor Hadi menjelaskan, pemberian diskon biasanya dimanfaatkan perusahaan untuk menghabiskan stok lama yang tidak lagi relevan dengan desain atau model terbaru.
Dengan strategi ini, perusahaan tetap mendapatkan keuntungan sambil mengurangi beban penyimpanan barang.
”Perusahaan sudah memperhitungkan diskon ini secara matang, sehingga meskipun harga terlihat lebih rendah, mereka tidak mengalami kerugian," tambahnya.
Selain itu, kolaborasi antara merek dan pusat perbelanjaan juga menjadi faktor penting dalam menarik perhatian konsumen.
Diskon yang ditawarkan pada akhir tahun sering kali bertepatan dengan momen liburan, sehingga menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat.
Pengelolaan keuangan...
Meski diskon memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli produk dengan harga lebih murah, Nor Hadi mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. Ia menekankan agar konsumen lebih memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan semata.
”Masyarakat harus pintar mengatur pengeluaran. Jangan sampai terjebak membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tergiur diskon. Prioritaskan kebutuhan, bukan sekadar keinginan,” ujarnya.
Dengan sikap yang bijak, masyarakat dapat memanfaatkan momen diskon untuk memenuhi kebutuhan tanpa membebani keuangan pribadi.
Nor Hadi menekankan, diskon akhir tahun adalah bagian dari siklus bisnis yang sudah terencana. Perusahaan tidak hanya bertujuan meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat hubungan dengan konsumen.
”Ini adalah strategi bisnis untuk mempertahankan loyalitas konsumen dan memperkenalkan citra positif perusahaan. Selama masyarakat bijak dalam memanfaatkannya, diskon semacam ini bisa memberikan manfaat yang baik bagi kedua belah pihak,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar