Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Indonesia semakin mantap menggunakan mata uang lokal dalam transaksi bilateral dengan negara mitra di kawasan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar, dan memperkuat nilai tukar rupiah.

Keseriusan Indonesia dalam penggunaan mata uang lokal ini terlihat dari pembentukan Satgas Nasional Transaksi Mata Uang Lokal (Local Currency Transaction/LCT). Pembentukan Satgas Nasional LCT ini dilakukan Jokowi disela-sela perhelatan KTT ASEAN di Jakarta, Selasa (6/9/2023).

Satgas Nasional Mata Uang Lokal ini melibat Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan persnya yang dikutip Murianews.com Rabu (6/9/2023) mengatakan, Satgas Nasional LCT ditujukan untuk mendorong implementasi framework LCT guna meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah dan memperkuat resiliensi pasar keuangan domestik.

”Implementasi LCT dimaksud diharapkan dapat berkontribusi positif pada kegiatan ekspor-impor, investasi, transaksi pembayaran lintas batas, antara lain melalui QR cross border, termasuk ke depan dalam memfasilitasi transaksi perdagangan surat-surat berharga,” katanya.

Ia menjelaskan, Satgas Nasional LCT akan merumuskan pemberian kemudahan, insentif, dan percepatan pelayanan ekspor-impor bagi pelaku usaha yang menggunakan mata uang lokal dalam transaksinya dengan negara mitra.

Dijelaskan jika implementasi kerja sama pemanfaatan mata uang lokal sudah terjalin dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok.

Sementara  itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia.

Komentar