Murianews, Jakarta – Indonesia dinilai menjadi pasar potensial bagi perkembangan TikTok. Karena itu, sekali pun ada aturan baru terkait pemisahan Social Commerce dengan e-commerce, TikTok Shop dinilai akan tetap menaati aturan yang berlaku di Indonesia.

Periset Institute for Development of Economics and Finance (Indef)  Nailul Huda mengatakan, potensi ekonomi digital TikTok Shop di Indonesia sangat besar setelah Amerika. Sehingga, menurutnya, TikTok Shop akan meninggalkan konsumen yang ada di RI.  

”Hal ini terkait dengan potensi ekonomi digital (Indonesia) di TikTok Shop yang sangat besar,” ujar Huda mengutip Bisnis.com, Selasa (26/9/2023).

Kendati ada pemisahan social commerce dengan e-commerce, bagi TikTok Ship menurutnya tidak begitu terpengaruh. Hal ini lantaran aplikasi tersebut sudah sudah menjadi aplikasi favorit di media sosial saat ini.

Pihaknya kemudian mengungkapkan data dari We Are Social, sekitar 70,8 persen pengguna internet Indonesia menggunakan TikTok.

Angka inipun membuat TikTok ada di posisi keempat sebagai media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, yang lebih besar daripada Twitter dan Line.

Lebih lanjut, Huda mengatakan walaupun aplikasi media sosial dan e-commerce TikTok dipisah, kedua aplikasi masih bisa terhubung.

”Pengembangannya akan ke arah sana kalo harus dipisah,” ujar Huda.