Mendag Beberkan Penyebab Harga Bawang Merah Naik
Cholis Anwar
Rabu, 24 April 2024 13:38:00
Murianews, Jakarta – Harga bawang merah disejumlah daerah hingga saat ini masih tergolong tinggi hingga Rp 80 ribu Per Kg. harga ini mulia mengalami kenaikan sejak awal lebaran hingga pascalebaran.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membeberakan beberapa penyebab melonjaknya harga bawang merah ini.
Menurutnya, kurangnya jumlah pedagang selama periode Lebaran menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga ini.
”Pertama Lebaran, tahu sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang. Yang dagang di pasar-pasar sekarang, saya kira minggu ini normal lagi,” ungkap Zulkifli dikutip dari Antara, Rabu (24/4/2024).
Lebih lanjut, Zulkifli optimis jika harga barang kebutuhan pokok akan kembali normal dalam pekan ini. Hal ini didukung oleh pendistribusian barang yang telah berjalan seperti sebelum masa Lebaran.
Dari sisi lain, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menambahkan, faktor lain yang menyebabkan harga bawang merah baik adalah banjir di Brebes, Jawa Tengah.
”Bawang merah itu di Brebes kan banjir, sama dengan pernyataan Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional) karena ada banjir pasokan berkurang,” terang Isy.
Sebenarnya, lanjut Isy, kebijakan penanganan harga bawang masuk di bawah koordinasi Bapanas, namun Kemendag tetap aktif memantau perkembangan harga di pasar. Pemerintah juga tengah meninjau ketersediaan stok bawang merah di Bima, Nusa Tenggara Barat, sebagai langkah antisipasi jika terjadi kekurangan pasokan dari daerah lain.
Berdasarkan data terkini dari panel harga pangan Bapanas, harga rata-rata nasional bawang merah berada di angka Rp53.240 per Kg. Sementara itu, harga tertinggi tercatat di Papua Tengah, mencapai Rp79.520 per kilogram, dan harga terendah di Kepulauan Riau, yakni Rp35.520 per kilogram.
Murianews, Jakarta – Harga bawang merah disejumlah daerah hingga saat ini masih tergolong tinggi hingga Rp 80 ribu Per Kg. harga ini mulia mengalami kenaikan sejak awal lebaran hingga pascalebaran.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membeberakan beberapa penyebab melonjaknya harga bawang merah ini.
Menurutnya, kurangnya jumlah pedagang selama periode Lebaran menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga ini.
”Pertama Lebaran, tahu sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang. Yang dagang di pasar-pasar sekarang, saya kira minggu ini normal lagi,” ungkap Zulkifli dikutip dari Antara, Rabu (24/4/2024).
Lebih lanjut, Zulkifli optimis jika harga barang kebutuhan pokok akan kembali normal dalam pekan ini. Hal ini didukung oleh pendistribusian barang yang telah berjalan seperti sebelum masa Lebaran.
Dari sisi lain, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menambahkan, faktor lain yang menyebabkan harga bawang merah baik adalah banjir di Brebes, Jawa Tengah.
”Bawang merah itu di Brebes kan banjir, sama dengan pernyataan Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional) karena ada banjir pasokan berkurang,” terang Isy.
Sebenarnya, lanjut Isy, kebijakan penanganan harga bawang masuk di bawah koordinasi Bapanas, namun Kemendag tetap aktif memantau perkembangan harga di pasar. Pemerintah juga tengah meninjau ketersediaan stok bawang merah di Bima, Nusa Tenggara Barat, sebagai langkah antisipasi jika terjadi kekurangan pasokan dari daerah lain.
Berdasarkan data terkini dari panel harga pangan Bapanas, harga rata-rata nasional bawang merah berada di angka Rp53.240 per Kg. Sementara itu, harga tertinggi tercatat di Papua Tengah, mencapai Rp79.520 per kilogram, dan harga terendah di Kepulauan Riau, yakni Rp35.520 per kilogram.