Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (4/6/2024) kembali mengalami penguatan setelah beberapa hari terus tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir dari Antara, rupiah pada pukul 09.13 WIB berada di level Rp16.197 per USD. Ini menandai kenaikan sebesar 32 poin atau setara 0,20 persen dari Rp16.229 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan kenaikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebesar 0,3 persen pada bulan lalu.
Hal ini memicu spekulasi para pedagang terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada September.
Meskipun The Fed telah menaikkan biaya pinjaman sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022, pasar keuangan awalnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan pada Maret, namun kemudian diundur ke Juni dan sekarang ke September.
Sementara itu, fokus minggu ini adalah pada keputusan suku bunga di Eropa dan Kanada. Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Kanada diperkirakan akan memangkas suku bunga, yang dapat memicu pelonggaran moneter di seluruh dunia.
Adapun terkait tingkat inflasi di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Mei 2024, tingkat inflasi mencapai 2,84 persen (yoy), lebih rendah dari posisi April sebesar 3,0 persen.
Indonesia bahkan mengalami deflasi secara bulanan, terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan dan energi setelah momen Ramadan dan Idulfitri.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan bahwa inflasi ini menjadi perhatian serius bagi otoritas moneter, dan BI memperkirakan inflasi berada dalam rentang 2,5 persen plus minus satu persen.



