Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah dalam perdagangan hari Jumat (18/10/2024) dibuka melemah.

Pada pembukaan pasar, rupiah merosot 6 poin atau 0,04 persen, menjadi Rp 15.513 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang tercatat Rp 15.507 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan, penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dipicu oleh data penjualan ritel AS yang mengejutkan.

Pada September 2024, penjualan ritel meningkat sebesar 0,4 persen month on month (mom), naik dari 0,1 persen pada Agustus 2024. Hasil ini jauh melampaui estimasi konsensus yang hanya memprediksi kenaikan sebesar 0,3 persen.

Selain itu, data Initial Jobless Claims untuk pekan yang berakhir pada 11 Oktober 2024 juga menunjukkan penurunan, dengan klaim baru turun menjadi 241 ribu dari 260 ribu, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 259 ribu.

Perbaikan dalam data ekonomi AS ini meningkatkan ketidakpastian terkait kemungkinan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, untuk sisa tahun 2024.

Saat ini, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2024 diperkirakan sekitar 70 persen, turun dari 80 persen sebelumnya.

Josua memprediksi bahwa kurs rupiah hari ini akan berada dalam rentang Rp 15.450 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS.

Komentar

Terpopuler