Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus mencatat terjadinya deflasi di bulan Juni sebesar 0,23% Month on Month (MoM). Bawang merah menjadi komoditas yang paling besar memberikan andil dengan angka deflasi 0,16%.

Selain Bawang merah empat komoditas lain turut memberikan andil defalsi paling besar. Telur ayam ras memikiki andil deflasi sebesar 0,04%.

Komoditas daging ayam ras dan tomat juga memiliki andil senilai 0,03%. Lalu,buah jeruk dengan andil deflasi sebesar 0,02%.

Menurut Eko Suharto, Kepala BPS Kudus, Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juni turun. Pada bulan Mei 2024, IHK mencapai 106,34 sedangkan bulan ini berada di angka 106,10.

”Bulan Juni kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau paling banyak memberikan andil deflasi, besarannya 0,29 persen,” katanya kepada Murianews.com, Selasa (4/7/2024).

Sedangkan kelompok lainnya banyak yang masih memberikan andil pada inflasi. Namun, besaran andilnya masih sangat minim.

Bahkan empat kelompok pengeluaran hampir mendekati 0 andil inflasi. Keempat tersebut antara lain pendidikan, rekreasi, informasi, perumahan meliputi air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

”Hingga bulan Juni 2024, Kudus mengalami deflasi sebanyak tiga kali dan inflasi tiga kali. Deflasi dialami pada bulan Januari, Mei, dan Juni 2024. Sedangkan inflasi dialamai pada bulan Februari, Maret, dan April,” ujarnya.

Meskipun pada bulan ini Kudus mengalami deflasi tapi apabila melihat skala tahunan Kudus masih terhitung inflasi. Besaran inflasi Kudus dalam skala tahunan mencapai 2,37%.

Lima komoditas pendorong inflasi tahunan paling besar adalah beras dengan adil 0,28%. Diikuti Perguruan tinggi sebesar 0,17%.

Lalu, sigaret kretek mesin dengan andil 0,15%. Gula pasir dan emas juga memberikan angka inflasi sebesar 0,14% dan 0,12%.

Pada bulan Juni di Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,28% dilihat sesuai cakupan IHK. Deflasi paling dalam terdapat di Kabupaten Wonogiri dengan angka 0,41% sedangkan yang paling rendah di Kota Tegal dengan andil 0,15%.

Editor: Supriyadi

Komentar