Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Salah satu tukang las di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Moh Sudiarto terbantu dengan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Merintis usaha dengan modal dari KUR, usaha Moh Sudiarto kini semakin berkembang.

Moh Sudiarto merupakan warga RT 01, RW 03, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dirinya memiliki bengkel las bernama Sumber Rejeki.

”Saya mulai pinjam KUR BRI di 2010 sebesar Rp 5 juta untuk jangka waktu dua tahun,” katanya, Selasa (21/11/2023).

Di tahun itu dirinya mengambil KUR guna membeli genset untuk disewakan. Saat itu dia belum memiliki usaha bengkel las, namun sudah ikut orang untuk membantu sebagai tukang las di bengkel. Di tahun 2012 KUR yang dipinjamnya untuk membeli genset akhirnya lunas.

Ayah dua anak itu baru memiliki bengkel las sendiri di tahun 2012. Dia meminjam lagi KUR BRI sebesar Rp 20 juta untuk masa dua tahun.

”Di tahun 2012 itu saya pinjam KUR BRI lagi untuk membeli bor, gerinda, dan berbagai alat-alat las,” sambungnya.

Bermodalkan KUR BRI itu dirinya membuka bengkel las. Usaha pertamanya membuat jemuran handuk dari besi bekas bed tempat tidur yang terdapat di rumahnya dan di rumah mertuanya.

Saat pertama kali membuka jasa bengkel las, menurutnya tidak mudah. Dia membuka jasa bengkel di teras rumahnya yang hanya berukuran 3 meter x 6 meter. 

Ukuran teras tersebut tergolong kecil untuk menggarap berbagai pesanan seperti pagar rumah dan kanopi.

Setiap ada pengerjaan berukuran besar seperti 4 meter x 6 meter maupun 4 meter x 10 meter diselesaikan di tanah milik tetangganya di sebelah barat rumahnya. 

”Pertama bikin itu jemuran untuk menjemur handuk. Itu saya jual Rp 100 ribu. Bisa dibilang lumayan karena tidak modal. Besinya dari bed kamar tidur,” terangnya.

Dia menambahkan, setiap mendapatkan penghasilan dari bengkel las, dia sisihkan untuk melunasi KUR. Selain itu juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan mencukupi kebutuhan sekolah.

”Di tahun 2012 itu proses pengerjaan saya selesaikan dengan istri karena belum punya karyawan. Karyawan baru punya di tahun 2013. Berjalannya waktu sampai sekarang punya dua karyawan,” ujarnya.

Kemudian di tahun 2021 dirinya kembali mengambil KUR BRI sebesar Rp 35 juta. Di tahun itulah dirinya memiliki teras yang lebih luas di tahun 2021 silam hasil dari pinjam KUR BRI. Ukuran teras untuk bengkel diperluas menjadi ukuran 10 meter x 6 meter.

”Berjalan di tahun 2022 mulai banyak pesanan seperti kanopi, pagar, pintu garasi, pintu, tralis, railing tangga, jemuran, dan lainnya. Pesanan yang datang dari Kabupaten Kudus, Demak, dan Semarang,” ungkapnya.

Permodalan KUR BRI yang menyukseskan usahanya itu turut berpengaruh pada pendapatannya.

”Kalau dulu sebelum pinjam KUR saya kan kerja ikut orang itu penghasilan hanya Rp 40 ribu sehari,” jelas dia.

Editor: Ali Muntoha

Komentar