Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus, Jawa Tengah, Rini Kartika Hadi Ahmawati menilai perusahaan di Kota Kretek sudah ikut berperan aktif mengembangkan UMKM. Dia berpendapat, pengembangan usaha dari pelaku UMKM tidak dapat dilepaskan dari peranan perusahaan.

Rini menyampaikan, beberapa perusahaan sudah peduli untuk membina, mendampingi, dan memasarkan produk UMKM. Menurutnya, mayoritas pelaku UMKM di Kabupaten Kudus sudah mampu mandiri.

”Namun apabila ada perusahaan yang mau untuk membantu mengembangkan usaha dari para pelaku UMKM maka bisa memberikan dampak yang bagus,” katanya, Kamis (4/7/2024).

Rini menyampaikan, pendampingan yang diberikan oleh perusahaan biasanya berbentuk dukungan modal dan pemasaran. Hal itu agar pemasaran semakin luas dengan tujuan produk UMKM tersebut semakin dikenal.

”Kami dari dinas juga melakukan pendampingan dalam bentuk memfasilitasi sertifikasi halal, NIB, dan PIRT,” sambungnya.

Ia tak menampik berbagai produk UMKM dari Kabupaten Kudus memiliki keunggulan. Sebut saja bordir, parijoto, jenang, kopi, batik, dan produk UMKM lainnya.

”Dari Disnaker juga kami sudah menggandeng Dinas DPMPTSP terkait perizinan usaha bagi pelaku UMKM,” imbuhnya.

Terpisah, Dosen Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, Jawa Tengah, Nor Hadi menyampaikan, perusahaan memiliki peran penting untuk mengembangkan UMKM. Bahkan tidak hanya perusahaan, menurut dia perbankan juga memiliki peran yang sama untuk mengembangkan produk UMKM.

”Perusahaan dan perbankan masih dibutuhkan para pelaku UMKM. Alasannya karena bisa membantu dalam bentuk permodalan serta pemasaran dari produk UMKM,” terangnya.

Dia menyampaikan, persoalan UMKM di Kabupaten Kudus ada tiga hal. Mulai dari akses modal, akses pasar, dan peningkatan skil bagi pelaku UMKM.

”Akses modal dan akses pasar ini yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan para pelaku UMKM,” sambungnya.

Namun, menurut dia bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh perusahaan maupun perbankan hendaknya tidak sekadar formalitas semata. Melainkan juga harus dilakukan kontinyu.

”Belajar dari yang sudah-sudah itu biasanya berjalan sekali kemudian selesai. Seharusnya harus berkelanjutan,” terangnya.

Tak berhenti di situ, ia menyampaikan pemerintah juga punya peran untuk membantu para UMKM. Utamanya untuk UMKM yang sudah mampu ekspor.

”Untuk UMKM yang sudah bisa ekspor juga membutuhkan peran dari pemerintah. Yakni dengan adanya pemberian keringanan pajak serta bisa juga dengan memberikan biaya ongkos kirim,” imbuhnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler