Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2023 defisit 1,5 miliar dolar AS. Bank Indonesia (BI) menyebut kondisi ini membaik di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono​ dalam keterangan persnya, Selasa (21/11/2023) mengatakan, Neraca Pembyaran Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS.

Defisit pembayaran ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS.

”Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik,” katanya.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa negara pada akhir September 2023 tercatat tetap tinggi yakni 134,9 miliar dolar AS. Jumlah itu setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

”Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” terangnya.

Kinerja positif juga terlihat dari neraca transaksi berjalan. BI menyebut kneraca transaksi berjalan membaik, ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid.

Pada triwulan III 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 0,9 miliar dolar AS (0,2% dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,6% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

”Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun,” terangnya.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

Catatan BI kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2023 mencatat defisit 0,3 miliar dolar AS (0,1% dari PDB), jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit 4,8 miliar dolar AS (1,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

”Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik,” paparnya.

Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi. Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Komentar

Terpopuler