Murianews, Jakarta – Sebagai langkah nyata, pemerintah saat ini berhasil mengembangkan hilirisasi sawit dari komoditas biasa menjadi produk B50. Sehingga bisa ditawarkan ke berbagai negara di seluruh dunia.
Menurut Wamentan Sudaryono seperti dilansir dari Antara, B50 ini merupakan bargaining Indonesia kepada dunia. Jika pasar dunia tidak merespon, maka produksinya bisa di gunakan sendiri. Sehingga Indonesia memiliki banyak opsi agar semua sawit bisa terserap.
Sudaryono menargetkan Indonesia harus bisa menjadi penghasil sawit terbesar di dunia pada 2025 nanti. Sekaligus dengan begitu akan bisa menentukan harga sawit dunia dan memperkuat posisi di pasar internasional.
"Target kita Indonesia yang menentukan harganya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujar Wamentan Sudaryono dilansir dari Antara, Jumat (8/11/2024).
Soal sawit, pemerintah sudah memiliki perhitungan matang terkait berapa banyak sawit yang harus dijual ke luar negeri. Kemudian juga berapa banyak sawit yang harus terserap di dalam negeri.



