Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,51 persen atau 79 poin ke level Rp15.692 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Senin (9/10/2023) kemarin. Sementara itu, indeks mata uang AS justru mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen atau 0,53 poin, mencapai 106,57.

Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS terjadi seiring dengan memanasnya situasi di Timur Tengah setelah kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).

”Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kenaikan harga minyak mentah dunia,” katanya mengutip Bisnis.com, Selasa (10/10/2023).

Menurut Ibrahim, saat harga minyak dunia naik, Indonesia perlu mengeluarkan dana yang lebih besar untuk mengimpor minyak mentah. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan biaya impor dan harga bahan bakar non-subsidi dalam negeri.

”Jika ketegangan ini berlanjut, maka biaya impor akan semakin mahal dan berarti BBM non subsidi akan semakin mahal. Kalau bahan bakar dinaikan, harga komoditas dalam negeri akan relatif lebih mahal. Hal ini yang membuat rupiah kembali melemah,” imbuhnya.

Ibrahim juga memprediksi sentimen konflik Israel dan Hamas berpotensi membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah menuju kisaran Rp15.800 dalam pekan ini.

Di sisi lain, Ariston Tjendra, seorang Pengamat Pasar Keuangan mengungkapkan, pelemahan rupiah terhadap mata uang AS juga dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang positif, seperti data tenaga kerja AS yang melampaui ekspektasi.

”Hasil ini mengindikasikan kondisi ketenagakerjaan AS masih solid dan mendukung kebijakan suku bunga tinggi AS untuk mengendalikan atau menurunkan inflasi ke target 2 persen,” sambungnya.

Selain itu, penguatan indeks dolar AS juga diperkuat oleh sentimen konflik antara kelompok Hamas Palestina dan Israel yang telah menimbulkan banyak korban jiwa. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik yang akan diantisipasi oleh pelaku pasar.

Komentar