Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta Kurs atau Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (20/5/2024) dibuka melemah. Hal ini terpengaruh oleh ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga kebijakan AS atau Fed Funds Rate (FFR).

Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah turun 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS, dari posisi sebelumnya di Rp15.955 per dolar AS.

”Terjadi penguatan dolar AS, akibat pernyataan pejabat The Fed yang mengisyaratkan keragu-raguan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih cepat,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, di Jakarta, dikutip dari Antara.

Pada Jumat (17/5/2024) lalu, salah satu pejabat Bank Sentral AS atau The Fed, Michelle Bowman, menegaskan bahwa The Fed perlu mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama.

Bowman mendukung kenaikan suku bunga jika progres disinflasi terhenti. Ini mengisyaratkan beberapa anggota Federal Open Market Committee (FOMC) masih cenderung mengambil sikap yang lebih hawkish.

Pernyataan Bowman mendorong imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10-tahun naik sebesar empat basis poin menjadi 4,42 persen.

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.924 hingga Rp16.025 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

”Penguatan dolar AS ini menekan nilai tukar rupiah di pasar valuta asing,” tambahnya.

 

Komentar

Terpopuler