Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaKurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada perdagangan Selasa (13/8/2024) pagi. Penguatan ini seiring dengan meningkatnya prospek penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Pada awal perdagangan Selasa, rupiah tercatat naik 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp 15.928 per dolar AS, dibandingkan dengan nilai sebelumnya sebesar Rp 15.955 per dolar AS.

Analis mata uang Lukman Leong menjelaskan bahwa penguatan rupiah didorong oleh harapan pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September.

”Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS karena meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed, yang kini hampir mencapai 50 persen,” kata Lukman dikutip dari Antara.

Meski demikian, Lukman mengingatkan bahwa penguatan rupiah mungkin akan terbatas karena investor masih menunggu data inflasi produsen AS yang akan dirilis malam ini.

Pada Juli 2024, inflasi inti AS diperkirakan akan naik 0,2 persen secara bulanan (month on month) tetapi turun dari 3 persen menjadi 2,7 persen secara tahunan (year on year).

Lukman memperkirakan bahwa pergerakan rupiah hari ini akan berada dalam rentang Rp 15.900 hingga Rp 16.000 per dolar AS.

Komentar

Terpopuler