Jumat, 21 November 2025

4. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan

Kemampuan membedakan antara kebutuhan yang wajib dan keinginan yang bisa ditunda menjadi penentu keseimbangan finansial. Contoh: membayar SPP anak adalah kebutuhan, sementara membeli gadget terbaru adalah keinginan.

5. Kurangi Belanja Tidak Perlu

Lakukan evaluasi kebiasaan belanja harian. Mengurangi pembelian barang yang tidak penting dapat membuka ruang bagi peningkatan alokasi dana untuk tabungan atau investasi.

6. Sisihkan Pendapatan untuk Ditabung

Tabungan berfungsi sebagai benteng pertahanan finansial. Disiplin menyisihkan minimal 10 persen pendapatan bulanan dan menyimpannya di rekening terpisah dari rekening belanja sangat dianjurkan untuk menghadapi kondisi darurat.

7. Persiapkan Dana Darurat

Selain tabungan umum, siapkan dana darurat setara 3-6 bulan pengeluaran rumah tangga. Dana ini harus disimpan di tempat yang mudah diakses namun tidak mudah terambil untuk kebutuhan konsumtif, guna menghadapi situasi mendesak seperti kehilangan pekerjaan.

8. Kelola Utang dengan Bijak

Utang sebaiknya digunakan untuk hal produktif, seperti KPR atau pendidikan. Pastikan rasio utang maksimal 30 persen dari penghasilan dan lunasi tepat waktu.

9. Lakukan Evaluasi Keuangan Berkala

Evaluasi bulanan pemasukan dan pengeluaran diperlukan untuk mengidentifikasi pemborosan. Jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, penyesuaian anggaran harus segera dilakukan secara konsisten.

10. Mulai Berinvestasi untuk Masa Depan

Setelah menabung, alokasikan sebagian dana untuk investasi. Investasi emas direkomendasikan bagi pemula karena nilainya relatif stabil, tahan terhadap inflasi, dan likuiditasnya tinggi (mudah dicairkan).

Komentar

Terpopuler