Kiprah Fendi, Pengusaha Tas di Kudus: Sukses dengan Modal Nguping
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 1 Juli 2024 16:50:00
Murianews, Kudus – Yusuf Efendi, menjadi salah satu pengusaha tas di Kabupaten Kudus yang sukses membesarkan usahanya. Penguasaha yang tinggal di Desa Pedurenan, Kecamatan Gebog itu hanya bermodalkan ’’nguping’’.
Mulanya, Fendi hanyalah seorang penjahit di usaha milik tetangganya. Ia pun mengaku modal usahanya hasil dari ’’nguping’’ atau mendengarkan obolan dengan sembunyi-sembunyi yang kemudian ia praktikkan.
’’Saya waktu bekerja sebagai penjahit di tetangga saya sering nguping, misal bos saya ngobrol dengan bos lain saya mendengarkan pembicaraan mereka sambil menjahit,’’ katanya kepada Murianews.com, Senin (1/7/2024).
Hasil nguping itu, kemudian ia pelajari dengan serius. Ia juga banyak belajar mengenai marketing secara mandiri.
Pada 2003, ia kemudian mencoba membangun usahanya sendiri. Saat itu, ia mengerjakan semua pekerjaannya sendiri, mulai dari menjahit hingga memasarkan.
Jerih payah serta keteguhannya berbuah manis. Waktu demi waktu usahanya berkembang, ia mulai menambah karyawan satu demi satu.
Namun, perkembangan itu tidak bertahan lama. Tahun 2006, ia harus menelan pil pahit tatkala usahanya ambruk.
’’Pangsa pasar saya saat itu di Wonosobo. Sudah empat toko grosir yang saya suplai. Namun, pada tahun itu ada musibah dimana toko-toko tersebut kebakaran, barangnya habis,’’ jelasnya.
Fendi sempat putus asa dan tak mau menekuni bisnis tas lagi. Namun, dua tahun usai kejadian itu ia kembali mendapat suntikan semangat dari istrinya
Fendi memulai usahanya dari nol bahkan minus. Saat itu ia memiliki modal Rp 700 ribu dengan tangguan kebangkrutan Rp 200 juta.
Dengan modal itu, ia berhasil memulai kembali bisnisnya. Perjalanan bisnisnya memuncak lagi.
Namun, namanya usaha tidak lepas dari tantangan dan rintangan. Pada tahun 2020 usahanya surut terdampak pandemi.
’’Awal pandemi perusahaan yang bekerja sama dengan saya menurun drastis penjualannya, itu memberikan imbas buruk. Sejumlah 150 pekerja harus saya rumahkan,’’ sebutnya.
Meski begitu, Fendi tetap tak menyerah meski dua kali hancur. Pada 2022 lalu, usahanya mulai pulih dan bisnisnya kembali merangkak melewati masa-masa sulit.
’’Investor saya kembali berdatangan untuk bekerja sama. Rencana ke depan, akan kembali menambah pekerja lagi, seiring banyaknya permintaan pasar,’’ ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



