Murianews, Kudus – Pegiat batik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Muhammad Fadloli, membagikan lima tips bagi masyarakat yang ingin menekuni profesi sebagai pembatik.

Tips ini dapat diterapkan untuk menjadi pembatik andal dan sukses di bidangnya. Berikut ini lima tips yang dibagikan:

1. Senang dengan Batik dan Melihat Peluang

Menurut Muhammad Fadloli, langkah awal menjadi pembatik adalah memiliki rasa senang terhadap batik. Selain itu, calon pembatik juga harus jeli melihat peluang usaha di bidang ini.

”Kalau senang, pasti proses membatik dari awal hingga akhir akan dilakukan dengan sepenuh hati. Sebab, membatik memerlukan kesabaran dan ketekunan. Jika sejak awal tidak suka, pasti akan berhenti di tengah jalan,” ujarnya, Jumat (14/2/2025).

Ia menegaskan bahwa tidak memiliki dasar membatik bukanlah masalah. Yang paling penting adalah adanya ketertarikan dan keinginan untuk belajar.

”Rasa penasaran inilah yang nantinya akan mendorong seseorang untuk tetap berkarya,” tambahnya.

2. Fokus dengan Tujuan Membatik

Fokus menjadi faktor penting dalam membatik agar dapat menghasilkan karya berkualitas. Selain itu, pembatik pemula disarankan untuk mempelajari desain batik terlebih dahulu, termasuk motif dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

”Batik itu dinamis, motifnya selalu berkembang. Oleh karena itu, pemahaman desain menjadi dasar yang penting bagi seorang pembatik,” jelasnya.

Konsentrasi...

3. Konsistensi

Dalam menekuni usaha batik, pasang surut merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, Fadloli menekankan pentingnya konsistensi dalam berkarya.

”Bisnis batik sering mengalami fluktuasi. Meski demikian, jangan mudah putus asa dan tetaplah konsisten. Kunci utama dari konsistensi adalah semangat,” paparnya.

4. Terus Berkarya

Pembatik harus terus berkarya karena tren batik terus mengalami perubahan, baik dalam hal desain, motif, maupun warna. Dengan terus berkarya, variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen semakin banyak, sekaligus berkontribusi dalam pelestarian batik.

”Batik ini merupakan warisan dunia, sehingga kita harus terus melestarikannya dengan terus menciptakan karya baru,” ungkapnya.

5. Pemasaran Secara Offline dan Online

Fadloli juga menekankan pentingnya pemasaran, baik secara offline maupun online. Menurutnya, di era digital seperti sekarang, penjual batik tidak bisa hanya mengandalkan penjualan secara konvensional.

”Jangkauan pemasaran online lebih luas, sehingga produk batik bisa dikenal lebih banyak orang. Pemanfaatan teknologi digital sangat diperlukan dalam pemasaran saat ini,” katanya.

Fadloli berpesan kepada para pembatik pemula agar tidak mudah menyerah. Persaingan dalam bisnis batik memang ketat, namun ia percaya setiap pembatik memiliki ciri khas tersendiri yang dapat menjadi nilai jual utama.

”Teruslah berkarya, gali potensi diri, dan jangan mudah putus asa,” pungkasnya.

Editor: Cholis Anwar