Rabu, 19 November 2025

China kemudian mengumumkan pembatasan ekspor unsur tanah jarang yang baru pada Kamis (9/10/2025).

Pembatasan itu memperluas batasan teknologi pemrosesan dan manufaktur serta melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa izin pemerintah terlebih dulu.

Kementerian Perdagangan China menyebut langkah-langkah iotu bertujuan guna menjaga keamanan dan kepentingan nasional.

Yakni, dengan memberlakukan kontrol ekspor pada teknologi terkait unsur tanah jarang, termasuk penambangan, peleburan dan pemisahan, produksi material magnetik, dan daur ulang sumber daya sekunder.

China juga tegas melarang teknologi dan data terkait yang melibatkan penambangan, peleburan dan pemisahan unsur tanah jarang, peleburan logam, manufaktur material magnetik, dan daur ulang sumber daya sekunder tanah jarang, serta perakitan, pemeliharaan, dan peningkatan lini produksi terkait untuk tanpa izin resmi.

Menurut Lukman, perang dagang China dan Amerika Serikat akan memberikan ancaman terhadap dolar, terutama mata uang regional Asia yang sangat tergantung terhadap China dalam hal ekonomi.

”(Kebijakan tarif) menurut dia (Trump) demi kejayaan negara AS - MAGA (Make America Great Again). Namun, menurut saya kebijakannya justru setback (kemunduran),” ujar dia.

Komentar

Terpopuler