BI Ramal Pengajuan Kredit Rumah Tangga Bakal Meningkat
Ali Muntoha
Selasa, 18 Juli 2023 18:41:00
Murianews, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meramal pengajuan kredit rumah tangga bakal meningkat. Hal ini seiring dengan hasil survei yang dilakukan BI bulan Juni 2023.
Hasil survei Bank Indonesia menyebut 1,4 persen responden yang disurvei berencana mengajukan kredit atau utang ke bank pada tiga bulan mendatang. Selain itu, 1,8 responden juga berencana mengajukan utang pada enam bulan mendatang.
Sementara 2,1 responden berencana mengajukan penambahan pembiayaan lebih dari 12 bulan ke depan.
Direktur Eksekutif atau Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan persnya menyebut jika di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh terbatas pada Juni 2023.
Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.
”Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” katanya, Selasa (18/7/2023).
Pada rencana pengajuan kredit ke depan, bank umum juga diperkirakan masih menjadi jujukan konsumen rumah tangga di Indonesia.
Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas kredit yang diajukan rumah tangga pada Juni 2023 adalah kredit multiguna yang paling dominan yakni sebesar 45 %. Kemudian kredit kendaraan bermotor 20,7 persen, kredit peralatan rumah tangga 11,8 %, kredit kepemilikan rumah (KPR) 8,3 % dan kartu kredit 5,1 %.
Dijelaskan juga pembiayaan korporasi pada Juni 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 17,8%, lebih tinggi dari SBT 12,5% pada Mei 2023.
Mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri diikuti pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, yang keduanya meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juni 2023 terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya. SBT penyaluran kredit baru pada Juni 2023 tercatat sebesar 81,7%, sedikit lebih rendah dari SBT 82,6% pada bulan sebelumnya.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan II 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat.
Murianews, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meramal pengajuan kredit rumah tangga bakal meningkat. Hal ini seiring dengan hasil survei yang dilakukan BI bulan Juni 2023.
Hasil survei Bank Indonesia menyebut 1,4 persen responden yang disurvei berencana mengajukan kredit atau utang ke bank pada tiga bulan mendatang. Selain itu, 1,8 responden juga berencana mengajukan utang pada enam bulan mendatang.
Sementara 2,1 responden berencana mengajukan penambahan pembiayaan lebih dari 12 bulan ke depan.
Direktur Eksekutif atau Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan persnya menyebut jika di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh terbatas pada Juni 2023.
Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.
”Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” katanya, Selasa (18/7/2023).
Pada rencana pengajuan kredit ke depan, bank umum juga diperkirakan masih menjadi jujukan konsumen rumah tangga di Indonesia.
Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas kredit yang diajukan rumah tangga pada Juni 2023 adalah kredit multiguna yang paling dominan yakni sebesar 45 %. Kemudian kredit kendaraan bermotor 20,7 persen, kredit peralatan rumah tangga 11,8 %, kredit kepemilikan rumah (KPR) 8,3 % dan kartu kredit 5,1 %.
Dijelaskan juga pembiayaan korporasi pada Juni 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 17,8%, lebih tinggi dari SBT 12,5% pada Mei 2023.
Mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri diikuti pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, yang keduanya meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juni 2023 terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya. SBT penyaluran kredit baru pada Juni 2023 tercatat sebesar 81,7%, sedikit lebih rendah dari SBT 82,6% pada bulan sebelumnya.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan II 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat.