Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Bank Muamalat sebagai pioner bank syariah di Indonesia mencatatkan kinerja positif pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Bank Muamalat mencatatkan laba tumbuh sebesar 90,7 persen year on year (YoY).

Dari keterangan pers yang diterima Murianews.com laba sebelum pajak Bank Muamalat tumbuh dari Rp 40,5 miliar pada 30 September 2022 menjadi Rp 77,3 miliar per 30 September 2023.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, peningkatan laba tersebut salah satunya didorong oleh pendapatan komisi yang tumbuh double digit sebesar 20,8% (yoy).

Selain itu, aset Bank Muamalat juga tumbuh sebesar 10,7% (yoy) dari Rp 59,8 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp 66,2 triliun per 30 September 2023. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh peningkatan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 22,4% (yoy) menjadi Rp 21,7 triliun.

”Raihan aset ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Bank Muamalat. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan laba yang signifikan hingga hampir dua kali lipat. Tentu saja ini adalah hal yang menggembirakan dan merupakan bagian dari rencana Bank Muamalat menuju pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan,” ujarnya.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat tumbuh positif sebesar 6,9 % (yoy) menjadi Rp 48,1 triliun per 30 September 2023. Peningkatan ini didukung oleh kenaikan dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) yang meningkat 2,7 % (yoy). Kenaikan terbesar terjadi pada giro yang tumbuh sebesar 13,0 % (yoy).

Per 30 September 2023, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp6,9 triliun dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 28,67%, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.

Adapun kualitas pembiayaan juga positif dimana rasio Non Performance Financing (NPF) net turun dari 0, 65% per 30 September 2022 menjadi 0,43% pada akhir September 2023.

Untuk memberikan customer experience yang prima, Bank Muamalat terus mengembangkan jaringan kantornya. Per 30 September 2023, Bank Muamalat memiliki 235 jaringan kantor yang terdiri dari 80 Kantor Cabang Utama (KCU), 128 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 27 Kantor Kas (KK).

”Ke depannya, seluruh KK akan dikonversi menjadi KCP sebagai bagian dari strategi perusahaan yang fokus pada segmen ritel, khususnya dalam penyaluran pembiayaan atau financing,” tegasnya.

Komentar

Terpopuler