Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (17/5/2024) pagi dibuka melemah.

Rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS, dari sebelumnya sebesar Rp15.924 per dolar AS.

Pelemahan ini dipengaruhi oleh ekspektasi pasar bahwa suku bunga kebijakan AS atau Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi akan bertahan lebih lama.

”Pernyataan pejabat The Fed menjadi faktor utama apresiasi dolar AS. Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, dan Presiden Fed New York, John Williams, mengisyaratkan bahwa mereka mendukung sikap The Fed yang ’higher-for-longer’,” kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dikutip dari Antara.

Pernyataan dari para pejabat The Fed tersebut menunjukkan bahwa beberapa anggota bank sentral AS masih ragu untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih cepat pada tahun 2024. Hal ini menyebabkan dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10 tahun naik empat basis poin (bps) menjadi 4,38 persen.

Saat ini, para pedagang masih ingin mengamati data ekonomi AS yang menunjukkan kecenderungan beragam.

Klaim pengangguran awal AS (US Initial Jobless Claims) untuk pekan yang berakhir pada 11 Mei 2024 turun sesuai dengan perkiraan.

Namun, harga impor dan ekspor AS pada April 2024 naik lebih dari yang diantisipasi, sementara perumahan baru dan izin bangunan pada April 2024 cenderung di bawah ekspektasi. Selain itu, produksi industri pada April 2024 secara tak terduga stagnan.

Josua memproyeksikan pergerakan kurs rupiah akan berada dalam rentang Rp15.900 per dolar AS hingga Rp16.025 per dolar AS selama hari ini.

Komentar