Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (29/5/2024) dibuka melemah. Hal ini seiring dengan pasar yang menantikan rilis data inflasi AS.

Pada awal perdagangan pagi ini, rupiah turun 53 poin atau 0,33 persen menjadi Rp16.143 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp16.090 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah ini masih berlanjut karena pasar sedang menantikan data inflasi AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang.

”Rupiah kelihatannya masih melemah terhadap dollar AS menantikan data inflasi AS yang akan dirilis Jumat ini,” ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).

Ariston menjelaskan, hasil notulen rapat kebijakan moneter AS yang menunjukkan adanya peluang kenaikan suku bunga jika inflasi tidak turun, turut mendorong penguatan dolar AS.

”Hasil notulen rapat kebijakan moneter AS memperlihatkan peluang kenaikan suku bunga AS lagi bila inflasi AS tidak kunjung turun, mendorong penguatan dollar AS lagi,” jelasnya.

Selain itu, data ekonomi AS yang dirilis semalam, seperti indeks harga rumah dan tingkat keyakinan konsumen, menunjukkan peningkatan yang bisa memicu kenaikan inflasi. Hal ini juga mendukung penguatan dolar AS lebih lanjut.

”Data ekonomi AS semalam yaitu data indeks harga rumah AS dan tingkat keyakinan konsumen AS menunjukkan kenaikan yang berpeluang memicu kenaikan inflasi AS lagi sehingga mendorong penguatan dolar AS juga,” tambah Ariston.

Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah hari ini berada di kisaran Rp16.130 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp16.050 per dolar AS.

”Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.130 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp16.050 per dolar AS,” pungkasnya.

Komentar

Terpopuler