Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kebijakan pemerintah yang menutup TikTok Shop dinilai sebagai kebijakan yang tepat. Pasalnya, aktivtas social commers itu dinilai telah memukul para pelaku UMKM.

Pengamat ekonomi dari Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Kudus, Jawa Tengah, Nor Hadi mengacungi jempol kebijakan cepat yang diambil pemerintah soal TikTop Shop itu.

Nor Hadi menjelaskan, kebijakan menyetop TikTok Shop sudah benar. Dirinya menilai penjualan produk harus disesuaikan dengan kanal yang semestinya.

”Media sosial itu kan fungsinya bukan untuk berjualan. Hal semacam ini harus diatur dengan benar,” katanya, Rabu (4/10/2023).

Ia menyebut, penutupan TikTok Shop sebagai upaya melindungi pelaku UMKM. Utamanya dari gempuran produk impor.

”Negara Indonesia saat ini belum bisa menekan peredaran produk impor dari negara lain,” sambungnya.

Dirinya menilai, pelaku wirausaha hendaknya memanfaatkan kanal e-commerce yang sudah disediakan. Sehingga terjadi persaingan yang sehat.

”Kalau mau jualan ya di e-commerce yang memang sudah jelas peruntukannya,” terangnya.

Ia mengakui dia tidak ada jaminan produk lokal dapat mengalami peningkatan penjualan dengan ditutupnya TikTok Shop. Namun, setidaknya ada batasan yang jelas yang tercipta antara media sosial dengan e-commerce.

”Memang tidak jaminan produk lokal bisa meningkat penjualannya, namun ada batasan yang jelas peruntukan media sosial dan e-commerce,” ujarnya.

Dia meminta semua pihak berupaya untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dalam negeri. Sehingga produk UMKM dapat bersaing dengan produk dari luar.

”Selain pemerintah, pelaku UMKM juga harus aktif meningkatkan kualitas produknya sehingga mampu bersaing dengan produk luar,” imbuhnya.

Editor: Ali Muntoha

 

Komentar