Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dina Amaliya dan Diah Novitasari merupakan kakak adik yang berprofesi sebagai wirausaha di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Usaha hijab keduanya berkembang usai meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Dina Amaliya, yang merupakan kakak dari Diah Novitasari memiliki usaha bernama Dn Hijab yang tokonya berlokasi di RT 05, RW 02, Desa Gondosari, Kecamatan  Gebog, Kabupaten Kudus.

Perempuan kelahiran 5 Maret 1990 itu awalnya dia hanya menjual hijab secara online pada tahun 2016.

”Kemudian punya toko di tahun 2018 tetapi belum bagus kondisinya. Di tahun 2019 sampai 2022 pinjam KUR BRI untuk memperbaiki toko supaya lebih bagus,” katanya, Rabu (22/11/2023).

Dirinya meminjam KUR BRI sebesar Rp 30 juta untuk jangka waktu tiga tahun. Langkah itu diambil agar tokonya lebih bagus dan dagangan hijabnya lebih banyak variannya.

”Sangat terbantu dengan adanya KUR karena usaha saya dapat berkembang. Sebelum ada KUR sempat kesulitan modal usaha,” ujarnya.

Sebelum meminjam KUR BRI, dirinya hanya mampu kulak dagangan Rp 500 ribu per hari. Kini, setelah adanya KUR dari BRI dirinya mampu kulak hijab sampai Rp 2 juta dalam sehari.

”Terbantu KUR juga karena setiap ada pelanggan yang mau produk tertentu kan istilahnya harus modal dulu untuk beli hijabnya. Mereka pelanggan kadang bayarnya kan setelah ada barangnya. Di situ biasanya pakai modal dari KUR BRI dulu,” terangnya.

Tak berhenti di situ, toko hijabnya kini tidak hanya melayani pembelian ecer. Namun, sampai grosir partai besar.

”Dulu pembeli hanya dari Kudus saja. Sekarang pesanan sampai ke eks-Karesidenan Pati, Temanggung, Jambi, beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

Toko hijab miliknya buka setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Tokonya menerima ecer dan grosir.

”Harga hijabnya mulai dari Rp 15 ribu per pcs sampai Rp 55 ribu per pcs. Konsumen bisa beli langsung ke toko atau online juga,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Diah Novitasari. Perempuan asal RT 04, RW 01, Desa Besito itu juga terbantu adanya KUR BRI.  Berbeda dengan kakaknya, Diah mengambil KUR kemitraan BRI. Menurutnya, bunganya lebih rendah.

Dia membantu usaha kakaknya di Dn Hijab. Namun, perempuan kelahiran tahun 1994 itu juga memiliki toko online yang diberi nama Latishascarf.

”Kalau saya jualannya lebih ke online. Saya pakainya Shopee, Instagram, Facebook,” terangnya.

Diah mulai meminjam KUR pada awal 2023. Dia mengambil KUR sebesar Rp 50 juta dalam kurun waktu tiga tahun hingga 2025.

”Saya ambil untuk modal usaha beli hijab. Kalau punya modal banyak kan stok barangnya juga bisa semakin banyak sehingga lebih menarik pelanggan,” sambungnya.

Dia menjelaskan, semenjak meminjam KUR kemitraan BRI usahanya semakin lancar serta pelanggannya semakin banyak. Bahkan dirinya juga memilki reseller.

”Sekarang tidak hanya berjualan secara ngecer tetapi juga grosir. Bahkan bisa partai besar dan alhamdulillah sudah punya reseller,” terangnya.

Dia menjelaskan, penjualan hijabnya sampai ke beberapa daerah. Mulai dari Kudus, Temanggung, Surabaya, serta beberapa daerah di Kalimantan dan Sulawesi Selatan.

”Pengiriman paling banyak ke Sulsel, daerah Kalimantan, dan Surabaya. Di daerah itu saya bisa kirim 200 sampai 600 hijab untuk satu konsumen per hari,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, sebelum adanya KUR penjualannya hanya di sekitar Kudus dan sekitarnya. Kini, usahanya semakin meluas.

”Harapan kami dengan ada pinjaman KUR dapat membantu para pelaku usaha. Selain itu keinginan saya untuk nominal KUR kemitraan BRI kalau bisa ditambah sampai Rp 100 juta,” imbuhnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar