Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 32,2 triliun hingga akhir September 2024. Penyaluran tersebut diberikan kepada 293 ribu pelaku usaha dan mencapai 85,87 persen dari target KUR yang ditetapkan perusahaan untuk tahun ini.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Saptari menegaskan, pencapaian tersebut menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. ‘

”Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Saptari dalam keterangan resminya di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/10/2024).

Penyaluran KUR ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan Bank Mandiri dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha, terutama di sektor-sektor produktif. Dengan mengusung tema ulang tahun Bank Mandiri ke-26, bank berlogo pita emas ini berfokus pada layanan yang adaptif dan solutif untuk pelaku UMKM.

Dari total penyaluran KUR hingga September 2024, sebesar 60,08 persen atau Rp 19,34 triliun disalurkan ke sektor produksi. Sisanya, 39,92 persen atau Rp 12,85 triliun, disalurkan ke sektor nonproduksi, terutama perdagangan.

Sektor pertanian menjadi penerima terbesar KUR Bank Mandiri di sektor produksi, dengan penyaluran mencapai Rp 9,40 triliun atau 29,21 persen dari total KUR. Disusul oleh sektor jasa produksi dengan Rp 6,89 triliun atau 21,42 persen.

Saptari menambahkan, Bank Mandiri terus memperkuat fokus pada sektor-sektor produksi unggulan di berbagai wilayah dengan dukungan sinergi bisnis dan kolaborasi strategis bersama nasabah wholesale.

”Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem melalui pola closed loop, yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” jelasnya.

Selain penyaluran KUR, Bank Mandiri juga meluncurkan solusi digital Livin' Merchant yang dirancang untuk membantu UMKM mengelola bisnis mereka dengan lebih baik. Aplikasi ini memungkinkan pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan yang lebih efisien, serta menyediakan fitur settlement tiga kali sehari yang mempercepat proses pencairan dana dan meningkatkan arus kas pelaku usaha.

”Livin' Merchant memungkinkan pelaku UMKM untuk menerima pembayaran tunai maupun nontunai, memperluas jangkauan pelanggan, dan mendigitalisasi transaksi mereka,” ungkap Saptari.

Fitur ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia dan mendukung perkembangan bisnis mereka secara berkelanjutan.

Komentar

Terpopuler