Banyak yang Tidak Tahu, Ini Perbedaan Batik Tulis dan Cap
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 24 Januari 2024 16:48:00
Murianews, Kudus – Bagi masyarakat awam, banyak yang belum mengetahui perbedaan antara batik tulis dan batik cap. Sebab, sekilas keduanya mempunyai kemiripan, tetapi ada beberapa hal yang membedakannya.
Pengamat batik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Muhammad Fadloli menjelaskan, perbedaan antara batik tulis dengan batik cap dapat dilihat dari tampilan fisiknya. Batik tulis tampilan motifnya tidak terlihat sama, meski bentuk bulatan atau garisnya seakan sama.
”Kalau diperhatikan secara detail, misalnya coraknya itu kelihatannya sama, tetapi sebenarnya tidak. Hal itu karena batik tulis dibuat manual dengan dicanting satu demi satu,” katanya, Rabu (24/1/2024).
Sedangkan batik cap, proses pembuatannya menggunakan alat yang terbuat dari lempengan yang sudah terdapat motifnya. Sehingga hasilnya akan selalu sama persis.
”Kalau batik cap hasilnya akan selalu sama dan presisi,” sambungnya.
Selain itu menurut Fadloli untuk batik cap di bagian muka depan biasanya terlihat bagus. Sedangkan di bagian belakang kainnya hasil batiknya tidak bagus.
Batik cap dinilai sering menggunakan batik motif ceplok atau kotak. Walaupun beberapa batik cap memiliki motif buketan juga, namun tidak begitu banyak.
”Motif batik cap rata-rata berbentuk kotak tidak lepas dari lempengan tembaga yang digunakan. Walaupun beberapa ada yang bentuknya bulat atau lonjong,” terangnya.
Dari segi harga, dirinya menilai batik tulis lebih mahal. Sebab, produksi batik tulis keseluruhannya dikerjakan menggunakan canting. Sehingga membutuhkan ketelitian dan kerapian.
”Produksi batik cap jauh lebih mudah dikerjakan karena dibantu menggunakan alat bantu cap, stamp cap, dan canting cap,” ujarnya.
Tidak hanya itu, durasi pengerjaan batik tulis lebih lama. Sedangkan batik cap proses pengerjaannya lebih cepat.
Selain itu, produksi batik cap lebih massal. Sedangkan batik tulis lebih eksklusif dan limited.
Dari segi pewarnaan, batik cap menggunakan cara pencoletan seperti melukis menggunakan kuas. Hal ini berbeda dengan batik tulis ketika hendak melakukan pewarnaan.
”Kalau batik tulis teknik pewarnaannya menggunakan celup. Misalnya menginginkan tiga warna di batik, proses pewarnaan harus dilakukan satu per satu,” ungkap dia.
Proses pewarnaan satu per satu yang dimaksud olehnya yakni ketika hendak mewarnai pola dengan warna merah, bagian yang tidak diwarnai merah harus ditutup dengan lilin terlebih dahulu. Pola yang hendak diberi warna merah harus diselesaikan dulu.
”Sehingga membutuhkan tiga kali proses pewarnaan,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar