Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa dibuka melemah di tengah ekspansi sektor manufaktur AS yang terus berlanjut.

Pada awal perdagangan pagi ini, rupiah turun tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.075 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.072 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, penguatan dolar AS didorong oleh rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan data Indeks Manajer Pembelian (PMI) AS yang lebih kuat dari perkiraan.

”Dolar AS menguat karena rilis notulensi rapat FOMC dan data PMI AS yang lebih kuat dari perkiraan,” ujar Josua mengutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Josua menyebutkan, dalam notulensi FOMC AS, banyak anggota menunjukkan keraguan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih awal. Data PMI juga menunjukkan bahwa sektor swasta di AS terus berekspansi, baik di sektor manufaktur maupun jasa.

Pada Jumat lalu, indikator manufaktur AS, US Durable Goods Orders, tercatat 0,7 persen month on month (mom), sedikit menurun dari 0,8 persen mom namun tetap lebih tinggi dari perkiraan yang 0,8 persen mom. Selain itu, indikator kepercayaan konsumen, U Mich Sentiment, meningkat menjadi 69,1 dari 67,4.

Di sisi lain, ekspektasi inflasi satu tahun di AS turun menjadi 3,3 persen dari 3,5 persen, sementara ekspektasi inflasi untuk jangka 5-10 tahun turun menjadi 3 persen dari 3,1 persen.

Sementara itu, dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2024.

APBN mencatat surplus sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari PDB, turun dibandingkan surplus Rp234,9 triliun atau 1,12 persen dari PDB pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan surplus APBN tersebut disebabkan oleh kombinasi penurunan penerimaan pajak dan peningkatan pengeluaran pemerintah.

Josua memperkirakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp16.000 per dolar AS hingga Rp16.125 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Komentar

Terpopuler